/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali


Tebing Tinggi,Sumutrealita.com

Nyamuk aedes aegepty merupakan penyebab timbulnya penyakit DBD atau yang dikenal dimasyarakat demam berdarah, nyamuk ini berkembang biak pada temapat air yang bersih-bersih, berbeda dengan nyamuk penyebab malaria.

Demikian di sampaikan Kepala  UPTD.Puskesmas Satria Kecamatan Padang Hilir dr.Alpen Tua Julius Situmorang saat memberikan sosialisasi pencegahan DBD kepada warga komplek rumah susun sewa (rusunawa) I Blok A Kamis (14/2/2019).

Demam Berdarah Dangue (DBD) merupakan  penyakit menular yang disebabkan virus yang dibawa nyamuk dulu disebut penyakit break bone karena menyebabkan nyeri sendi dan otot.

Penyakit demam berdarah ringan menyebabkan demam tinggi, ruam , nyeri otot dan sendi, sedangkan yang parah menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba dan bisa berujung kematian, ujar dr.Alpen.

Masih kata dr.Alpen, di Kota Tebing Tinggi selama Januari 2019, ada 47 orang yang terserang DBD dan salah satu yang terbesar adalah di Kelurahan Tebing Tinggi Kecamatan Padang Hilir, untuk itulah hal ini perlus kita sikapi bersama-sama.

Untuk pencegahan berkembangnya DBD yang paling efektif adalah dengan melakukan tindakan 3 M (menguras,menutup, menimbun)  wadah atau lobang-lubang yang bisa menampung air, untuk mencegah bertelurnya nyamuk, ujar dr.Alpen

Lanjut dr.Alpen mengatakan untuk diketahui bahwa gejala-gejala demam berdarah yakni terjadi demam tinggi mendadak, nyeri pada otot, sakit kepala parah dan sakit pada bagian belakang mata dan mual dan muntah, kelelahan, dan melihat kondisi ini segerakan saja dibawa untuk berobat ke Puskesmas dan Rumah Sakit.

Maka dari itu dr.Alpen berharap khususnya kepada warga penghuni rusunawa, mari bersama-sama melakukan gotong royong menjaga lingkungan kita secara teratur, membersihkan saluran (parit), dan tidak mengantungkan pakaian sembarangan didalam rumah, itu tempat jadi tempat sarang nyamuk, ujarnya. (DS/ASN)

Post a Comment

Disqus