/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali



TANJUNGBALAI, Sumutrealita.com
– Ratusan masyarakat Tanjungbalai yang mengatasnamakan dirinya Koalisi Umat Islam Tanjungbalai Untuk Jihad (Kami Tauhid) melakukan aksi damai mengecam pembakaran bendera Tauhid yang disinyalir dilakukan oleh Ormas Banser, Jumat (26/10/2018).

Para pendemo melakukan longmarch usai melakukan sholat Jumat, dari Masjid Raya, mengarah ke jalan Sisingamangaraja, tembus ke jalan Cokroaminoto kemudian Jalan S. Parman dan berputar di bundaran PLN menuju jalan Sudiman, hingga ke kantor Mapolres Tanjungbalai.

Dalam orasi para pemuka agama dan aktivis, menuntut Pemerintah untuk membubarkan NU dan Ormas Banser. Aksi demo yang diikuti para wanita dan pria ini berlangsung dengan tertip dan damai.

Setibanya di Mapolres Tanjungbalai para pendemo disambut oleh Kapolres Tanjungbalai AKBP Irfan Rifai dan menerima tiga tuntutan yang disampaikan tertulis oleh Koalisi Umat Islam Tanjungbalai Untuk Jihad (Kami Tauhid) dalam aksi bela kalimat Tauhid.

Dalam sambutannya Kapolres Tanjungbalai mengatakan, kasus pembakaran bendera kalimat Tauhid yang identik dengan bendera HTI ditangani oleh Polda Jawa Barat dan telah dilakukan langkah-langkah penanganan dan gelar perkara.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Tanjungbalai yang melakukan aksi ini dengan dama dan tertib. Mari kita percayakan penanganan kasus ini kepada kepolisian,” kata Kapolres Tanjungbalai.

Seluruh tuntutan yang disampaikan kepada kami, katanya, akan diteruskan kepada pimpinan Polri dan instutusi terkait, sebab kita sesama umat Islam tidak ingin terpecah dan jangan mau dipecah belah.

Penanggung jawab aksi, Herman Ramadhan mengatakan ada tiga tuntutan “Kami Tauhid” yakni : pertama menghimbau kepada Kementerian Hukum dan HAM untuk membekukan lembaga Ormas Banser NU karena telah membuat perpecahan di NKRI yang kami cintai ini.

Kedua, Meminta kepada pihak Kepolisian Republik Indonesia khususnya di Jawa Barat untuk bersikap netral dalam penanganan kasus pembakaran bendera Tauhid di Garut, karena dengan dilepaskannya oknum pembakar bendera tersebut akan semakin menambah luka hati umat Islam.

Ketiga, Meminta kepada MUI Pusat agar lebih tegas dalam persoalan pembakaran bendera Tauhid yang terjadi di Garut.

Dalam orasinya ia menyebutkan  jika mereka (Banser) cinta NKRI, bangsa dan negara maka tak perlu membuat provokasi yang menimbulkan gejolak.

 (Nic)


Post a Comment

Disqus