/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali


BATAM, Sumutrealita.com - Sudah sejak dua tahun lalu Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam, Marlin Agustina Rudi rutin menggelar roadshow Batik Batam Fashion Week. Mulai dari kelurahan hingga tingkat kota, kemudian merambah ke luar daerah, bahkan negara tetangga.

Setelah memperkenalkan batik ke kalangan orang tua, tahun ini Marlin mulai menggaet pasar anak muda. Melalui Millennials Batik Batam 2k20, Marlin mempromosikan produk industri kecil menengah (IKM) lokal khususnya binaan Dekranasda.

Apa yang dilakukan istri Wali Kota Batam Muhammad Rudi bersama tim Dekranasda ini dirasakan manfaatnya secara langsung oleh pelaku IKM Batik Batam. Produk batik mereka semakin dikenal dan banyak dibeli, baik oleh masyarakat Batam maupun wisatawan.

“Sangat membantu perekonomian kami. Lewat roadshow yang Bu Wali adakan, batik Batam ini jadi terkenal. Jadi banyak orang beli batik. Jika selama ini orang beli mungkin dari Jawa, sekarang sudah beli batiknya di Batam saja. Sangat membantu dengan adanya promosi-promosi seperti ini,” tutur Yayuk Unarti, pembatik IKM Puan Lawa, saat ditemui di acara Millennials Batik Batam 2k20 di SP Plaza, Sabtu (22/8/2020).

Yayuk mengaku selalu diajak kegiatan promosi ini sejak awal. Tak hanya itu, komunitas IKM Batik Batam ini juga kerap diundang ke galeri Dekranasda setiap ada kunjungan tamu.

“Seperti waktu itu ada kunjungan istri-istri atase dari luar negeri, dibawa ke Dekranasda, kami diajak promosi di sana. Kalau tamu-tamu yang kunjungan kerja juga. Wisatawan-wisatawan juga banyak yang diarahkan ke pembatik. Alhamdulillah sekali itu. Sepertinya itu, kalau Bu Wali sudah promosi, banyak yang beli,” ujarnya.

Berkat binaan Dekranasda di bawah kepemimpinan Marlin, jumlah IKM Batik Batam pun semakin bertambah. Awalnya, kata Yayuk, hanya ada enam IKM. Tapi kini sudah berkembang menjadi 10 IKM yang bergabung di komunitas IKM Batik Batam.

“Karena sekarang mulai dipromosikan ke anak muda, kita akan coba kembangkan motif yang baru. Mungkin dengan warna-warna yang lebih cerah. Kalau untuk harga, batik Batam ini murah, terjangkaulah untuk anak muda juga. Harganya mulai dari 150 ribu untuk batik cap dengan panjang kain 2 meter,” papar Yayuk.

Sementara itu, Marlin Agustina Rudi dalam sambutannya mengatakan bahwa Millennials Batik Batam 2k20 ini memang dicanangkan untuk menarik minat anak muda Batam terhadap produk IKM lokal, khususnya batik.

“Karena beberapa tahun ke depan, anak-anak muda ini yang akan mengisi pembangunan Batam. Maka kita perlu kaderisasi. Ini hanya awalnya. Kita ingin memperkenalkan IKM yang ada ke anak muda. Kita ingin tunjukkan bahwa Batam punya banyak IKM yang luar biasa. Tak hanya batik tapi ada juga anyaman, kerajinan kerang, dan sebagainya,” ungkap wanita yang punya komunitas Marlinnials, milenialnya Bunda Marlin ini.

Ia berharap setelah promosi ini, anak-anak muda Batam mulai mengenal dan mencintai produksi daerah. Sehingga batik Batam tak hanya dikenakan orang tua tapi juga pemudi-pemuda.

“Dari fashion show tadi bisa kita lihatkan, kalau batik Batam ini ketika dikreasikan juga bisa bagus dan cocok dipakai anak-anak muda seperti kalian ini,” kata Marlin merujuk remaja yang hadir menyaksikan pagelaran busana tersebut.

Sesuai nama kegiatannya, Millennials Batik Batam 2k20 ini ramai dikunjungi anak muda. Banyak di antaranya yang datang mengenakan batik. Namun bukan batik Batam. Oleh karena itu Marlin berharap setelah ini, anak-anak muda tersebut mulai menggunakan batik Batam hasil karya pembatik daerah. (MCB)


Post a Comment

Disqus