/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali

Bupati Bintan Apri Sujadi (Fhoto : Istimewa)

BINTAN, Sumutrealita.com – Dimasa pendemi Covid-19 saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah – 5,32 % dan pertumbuhan Prov Kepri sendiri berada diangka – 6,66 % di kuartal ke II tahun 2020 ini.

Dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi tersebut, Bupati Bintan, Apri Sujadi mengatakan sangat tidak memungkinkan bila fokus pemerintahan hanya pada sektor pembangunan dimasa pendemi Covid-19 dan menghadapi Pilkada tahun 2021 mendatang.

Bupati Bintan menyebutkan hal yang paling penting bagi kemajuan daerah khususnya masyarakat desa adalah mewujudkan program recovery ekonomi dan juga padat karya. Apalagi menghadapi Pilkada tahun 2021 dengan situasi pandemi Covid 19.

Lebih lanjut Apri Sujadi mengatakan Pemerintah termasuk Pemerintah Desa kedepan sebaiknya dapat memberikan stimulus untuk perekonomian masyarakat sekitar, hal itu lebih penting. 

“ Ditahun 2021, Kita tidak akan bicara masalah pembangunan, karena membangkitkan ekonomi masyarakat merupakan sebuah kewajiban,” katanya.

Untuk tahun 2020 ini, katanya, sudah tidak ada di Bintan desanya berstatus Desa Tertinggal.

Selama dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, katanya, sekitar Rp 500 milyar,- lebih dana yang digulirkan bagi kemajuan pembangunan desa.  Sekitar Rp 300 milyar,-  diantaranya merupakan ADD (Alokasi Dana Desa) dimana dana desa tersebut bersumber dari APBD Bintan yaitu minimal 10% dari DAU ditambah DBH setiap tahunnya.

“ Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Rp 300 milyar,- dana yang bergulir di desa itu berasal dari APBD Pemkab Bintan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Bintan Ronny Kartika yang mengatakan bahwa ditahun 2020 ini seluruh desa di Kabupaten Bintan sudah tidak ada lagi yang menyandang status Desa Tertinggal.

“ Sesuai grafik perkembangan seluruh desa di Bintan juga mengalami perubahan yang signifikan selama 5 tahun terakhir. Hal ini tentunya juga menjadi prestasi bagi desa-desa yang ada di seluruh Provinsi Kepri,” kata Ronny Kartika, Jumat (21/8/2020) siang.

Ditambahkannya bahwa ditahun 2015 lalu, ada 9 desa  dengan status sangat tertinggal, dan 15 desa dengan status tertinggal, sekarang tahun 2020 sudah tidak ada lagi.

“ Berdasarkan catatan kami perkembangan desa yang signifikan, dari 36 desa di Bintan, 25 desa sudah menyandang status desa berkembang sisanya telah menyadang status desa maju. Ini tentunya menjadi prestasi bagi Kabupaten Bintan dibandingkan dengan daerah lainnya di Provinsi Kepri ” tegasnya

 (Red)


Post a Comment

Disqus