/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali

 

Bupati Bintan, Apri Sujadi (Fhoto : Antara)

BINTAN, Sumutrealita.com - Bupati Bintan Apri Sujadi memiliki istilah baru dalam menyikapi istilah New Normal, Ia menegaskan mengganti istilah New Normal dengan kalimat Adaptasi dengan Pola  kehidupan Baru. Dimana ia menilai, kalimat tersebut relatif dapat lebih mudah dipahami masyarakat, terutama yang tinggal di pulau-pulau.

Menurut Apri yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bintan masyarakat akan beranggapan New Normal sebagai kondisi normal layaknya sebelum pandemi Covid-19. Anggapan ini menurutnya dapat menimbulkan permasalahan jika diimplementasikan dalam aktivitas sehari-hari.

Ia menyebutkan anggapan New Normal sebagaimana  keadaan normal, tentu tidak benar. Menurutnya hal itu berbahaya bila diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, sebaiknya diganti dengan istilah adaptasi dengan pola hidup baru.

Sementara beradaptasi dengan kehidupan baru berarti masyarakat mulai menyesuaikan diri dengan kondisi yang dihadapi sekarang. Untuk mencegah tidak tertular Covid-19, masyarakat tetap harus melaksanakan protokol kesehatan dalam beraktivitas.

"Penggunaan istilah yang mudah dipahami masyarakat dibutuhkan karena itu berhubungan dengan aktivitas sehari-hari, apalagi tingkat pemahaman masyarakat tidak selalu sama," katanya.

Dalam adaptasi dengan pola hidup baru, katanya, aktivitas masyarakat akan dimulai lagi, tidak dibatasi, namun tetap harus mematuhi protokol kesehatan agar tidak tertular Covid-19. Protokol kesehatan ikut mengatur kehidupan masyarakat dalam beraktivitas.

Protokol kesehatan yang harus dilaksanakan seperti jaga jarak fisik, penggunaan masker dalam beraktivitas, penyediaan tempat mencuci tangan dan sabun, dan menggunakan sarung tangan bagi pekerja yang berinteraksi dengan konsumen.

"Pengawasan tentu harus lebih diperketat di ruang publik, dan tentu ada sanksi bagi pelanggarnya," ucapnya. 

Apri menyebutkan Pemkab Bintan akan terus berupaya melakukan yang terbaik untuk masyarakat Kabupaten Bintan. Khususnya dalam menangani wabah Covid-19 ini. Mulai dari terus melakukan penyemprotan disinfektan hingga melaksanakan Rapid Diagnostic Test (RDT) secara gratis.

Wakil Bupati Bintan, Dalmasri Syam, kepada sejumlah awak media pada Selasa (23/06/2020) mengatakan penerapan adaptasi dengan pola hidup baru diharapkan dapat menekan penyebaran virus Covid-19.

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama bersatu padu memerangi Virus Covid-19. 

Wabup Bintan meminta siapa saja agar bisa menjadi pelopor dalam menggalakkan hidup sehat, berolahraga, selalu mencuci tangan usai beraktivitas, gunakan masker di luar dan jaga jarak dengan lainnya.

Jika itu tidak dilakukan maka Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Tanpa Gejala (OTG) bahkan Positif Covid-19 akan bertambah.

Beberapa waktu lalu pasien positif Covid-19 kembali bertambah 4 orang. Ini membuktikan jika wabah ini belum berakhir sehingga diminta semua pihak untuk selalu mematuhi semua aturan kesehatan demi untuk kebaikan diri sendiri, keluarga dan orang lain.

Walau ada penambahan pasien yang positif Covid-19 itu, lanjutnya, diharapkan masyarakat jangan panik tetapi harus tetap waspada dan laksanakan protokol kesehatan.

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan tenaga kesehatan yang berada di seluruh Indonesia maupun di Kabupaten Bintan yang saat ini sebagai garda terdepan berperang melawan Covid-19 

Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan menyayangkan dengan perilaku masyarakat dalam menyambut New Normal. Kebanyakan dari mereka tidak mengikuti dan mentaati protokol kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan, dr Gama F Isnaeni mengatakan bahwa wabah Covid-19 belum berakhir jadi adaptasilah dengan pola kehidupan baru dimasa pandemi seperti ini dan harus tetap mengikuti protokol Kesehatan.

Ironisnya, dalam menyambut New Normal banyak masyarakat yang selambe dengan Covid-19. Sehingga mereka enggan menggunakan masker lagi bahkan tidak mencuci tangan apabila dari luar.

Gama menyebutkan kedepannya dia akan memaksimalkan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bintan untuk menggalakan aksi pemberian pemahaman New Normal kepada seluruh masyarakat.

Bahkan sesuai pantauannya di lapangan yang pakai masker di Bintan hanya sebagian saja. Itu bisa dilihat di Kijang, Tanjunguban dan dimana saja. 

“ Makanya dalam waktu dekat kita akan berikan pemahaman lagi ke masyarakat tentang adaptasi pola kehidupan baru itu," katanya. 

Saat ini Kabupaten Bintan sudah ada 8 orang pasien positif Covid-19. Kasus pertama seorang pria yang bekerja sebagai ABK KM Bukit Raya asal Provinsi Jawa Barat (Jabar) berusia 54 tahun yang meninggal dunia. Kemudian pasien wanita 47 tahun yang merupakan TKW Malaysia dari Desa Kelong yang dinyatakan sembuh.

Kemudian pasien dari Tambelan seorang pria berusia 22 tahun yang sampai saat ini masih dirawat dan pasien yang sudah sembuh dari Gunung Lengkuas seorang pria berusia 52 tahun yang bekerja sebagai buruh bongkar muat di Pertamina Kijang.

Selanjutnya seorang pekerja Pertamina Tanjunguban, EL (38) dan istrinya MR (32). Lalu seorang pelaut asal Palembang R (42) yang sedang berlibur ke rumah saudaranya di Tanjunguban dan kasus ke delapan adalah DNR (9) yang merupakan anak dari pasien ke lima dan enam.

Ia menyebutkan dengan adanya temuan 4 kasus baru tersebut membuat Bintan kini menjadi zona merah. Untuk itu beliau mengajak seluruh masyarakat untuk berdoa agar seluruh pasien segera sembuh dari Covid-19. (Red) 

 


Post a Comment

Disqus