/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali


MEDAN,  - Dua putra Presiden RI, Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep serta sang mantu Bobby Nasution, kompak mengembangkan bisnis kuliner mereka secara bersama di satu lokasi di Jalan Iskandar Muda No.47A, Kota Medan.
 
Usaha patungan yang diberi nama "Kedai Rakyat" itu, mengusung tema Spektakuliner3In1. Tema itu sesuai dengan tiga brand yang mereka usung, yakni Markobar (milik Gibran), Sang Pisang (milik Kaesang) dan KopiJolo (milik Bobby).
 
Kedai Rakyat itu sendiri telah secara resmi dibuka dengan ditandai pengguntingan pita serta pelepasan balon oleh Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpau dan Wali Kota Medan, Tengku Dzulmi Eldin.
 
Gibran mengatakan, Kedai Rakyat merupakan outlet kolaborasi pertama yang mereka buka di Kota Medan. Tak hanya Kota Medan, tetapi juga Indonesia.
 
"Kalau Markobar sudah tiga outlet di Medan, sementara Sang Pisang dam KopiJolo baru pertama di Medan. Sang Pisang sebelumnya sudah ada di beberapa daerah. Kalau Bobby sebelumnya juga punya coffee shop bernama Kopi Veteran di Binjai. Tapi kalau kolaborasi bertiga ini yang pertama," ujarnya
 


Dalam kesempatan itu, Gibran menyatakan, bisnis kuliner di Medan memang sangat ketat. Karena banyak brand- brand kuliner yang telah ada sebelumnya. Namun, meskipun begitu, pihaknya optimis Kedai Rakyat dapat bersaing.
 
"Tantangannya banyak banget, tapi kita sudah mempelajari karakter orang setempat. Jadi kita Optimis dapat bersaing dan memperkaya khazanah kuliner di sini," jelas Gibran.
 
Gibran memaparkan bahwa, warga Kota Medan mempunyai karakter yang suka dengan kuliner. Selain itu juga menyukai kopi. "Makanya kita punya brand kopinya dari Bobby. Terus daya beli warga Kota Medan juga tinggi," ungkapnya.
 
Wali Kota Medan, Tengku Dzulmi Eldin menyambut baik pembukaan usaha patungan tersebut. Eldin berharap hasrat berusaha kedua presiden itu bisa ditiru oleh generasi muda kota Medan.
 
"Banyak saat ini generasi muda kita yang enggak bekerja keras. Inginnya menjadi aparatur sipil negara. Padahal kita sangat membutuhkan pengusaha-pengusaha muda untuk mendorong perekonomian dan kesejahteraan masyarakat kita," tandasnya.
 
(okezone.com)

Post a Comment

Disqus