/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali


SUKOHARJO -  Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan kondisi Indonesia berbeda dengan Malaysia, khususnya terkait dengan penyikapan atas utang negara.
 
Malaysia memang telah melakukan sejumlah langkah untuk mengurangi utang negara. Mulai dari pemangkasan gaji menteri sebesar 10 persen, hingga terakhir adanya penggalangan dana masyarakat untuk mengurangi utang tersebut.
 
Kebijakan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohammad yang telah mengumumkan untuk memotong gaji para menteri di kabinetnya untuk mengurangi utang negara yang sebesar 1 triliun ringgit Malaysia berbeda dengan kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia.
 
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani menyampaikan, Indonesia sudah memiliki ABPN yang didesain berdasar kebutuhan kondisi  perekonomian di Indonesia dan itu berbeda dengan Malaysia. 
 
"Jadi dalam hal ini kebutuhan APBN Indonesia bertujuan untuk membangun Indonesia," jelas Sri Mulyani, Sabtu (26/5/2018).
 
Intinya APBN di Indonesia digunakan untuk membangun sumberdaya manusia, kesehatan juga pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan sektor -sektor unggulan. 
 
"Termasuk  juga untuk memperbaiki birokrasi," lanjut Sri Mulyani.
Sehingga, Indonesia mungkin tidak mengadopsi atau meniru cara Malaysia untuk memotong anggaran seperti memotong gaji menteri demi mengurangi utang negara. 

"Kebutuhan Indonesia dan Malaysia sangat berbeda, kalau Pak Mahathir itu dipilih (potong gaji menteri) ya itu pilihan politik," pungkasnya.
 
(okezone.com)

Post a Comment

Disqus