/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali


SURABAYA,  - Bom meledak di 3 gereja di Surabaya, Jawa Timur pagi ini. Berikut informasi valid yang diketahui hingga saat ini.

Di mana ledakan bom terjadi?

Bom meledak di 3 gereja di Surabaya. Tiga gereja itu adalah Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya atau GPPS Jemaat Sawahan dan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro 146.

Berapa dan siapa yang jadi korban?

Hingga pukul 11.15 WIB, polisi menyatakan ada 9 korban tewas. Sebanyak 40 orang korban luka saat ini dirawat di RS, 2 di antaranya adalah polisi.

Polisi menyatakan pelaku ledakan di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela tewas di tempat. Di gereja tersebut, seorang anak tewas.

Apa yang terjadi?

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela

Saksi bernama Samsia melihat ada 2 orang yang masuk ke dalam gereja menggunakan ransel dan langsung meledak. 2 orang tersebut meledak dan langsung mengenai satpam dan polisi yang berjaga di depan.

Saksi lain bernama Yudi mengatakan getaran yang dirasakan seperti gempa bumi. Dia juga mencium bau kimia.

Vikjen Keuskupan Surabaya Romo Tri Budi Didik Pr mengatakan peristiwa terjadi jelang dimulainya misa kedua pukul 08.00 WIB. Ada orang pakai sepeda motor dihalang-halangi oleh satpam, lalu meledak.

Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan

Ledakan terdengar 2 kali di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna, Surabaya. Seorang saksi bernama Wahyudi menyebut ledakan itu dari mobil. Akibat ledakan itu, 5 mobil dan 30 motor terbakar.

Setelah itu, diduga masih ada 1 bom di GPPS. Gegana kemudian menjinakkan bom dengan diledakkan.

GKI Surabaya

Saksi bernama Antonius menyebut seorang perempuan membawa 2 anak meledakan dirinya di depan halaman. Awalnya, petugas menghadang ibu tersebut di depan pagar halaman gereja sekitar pukul 07.45 WIB. Namun ibu itu tetap mencoba masuk. Tiba-tiba saja ibu itu memeluk petugas.



(detik.com)

Post a Comment

Disqus