/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali



JAKARTA
, - Survei Alvara Research Center menunjukkan masyarakat memiliki perbedaan persepsi terhadap beberapa tokoh nasional yang diprediksi akan maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 26,8 persen responden mengasosiasikan Presiden Joko Widodo sebagai sosok pemimpin yang merakyat. Sebesar 13,5 persen menilai Jokowi sebagai sosok yang sederhana dan 11,7 persen memandang mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai tokoh yang gemar blusukan. Sisanya, responden menilai Jokowi sebagai sosok pemimpin yang tegas, santun, jujur, cerdas dan pekerja keras.

Sedangkan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dipersepsikan sebagai sosok pemimpin yang tegas dan lekat dengan institusi TNI.

Sebesar 45,7 persen reponsen memilih tegas dan 15,1 persen mengasosiasikan Prabowo sebagai pemimpin yang muncul dari kalangan militer. Sedangkan sisanya mengasosiasikan Prabowo sebagai sosok yang berwibawa.

Ketua Umum Partai Gerindra dinilai gagah, berjiwa pemimpin, kharismatik, merakyat, seorang jenderal dan disiplin. "Joko Widodo dipersepsikan sebagai tokoh yang merakyat, sementara Prabowo dipersepsikan sebagai tokoh yang tegas dan dari TNI," ujar Direktur Eksekutif Alvara Research Center Hasanuddin Ali saat memaparkan hasil survei di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/5/2018).

Tokoh lainnya yang juga masuk dalam survei adalah mantab Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Persepsi masyarakat terhadap Gatot tidak jauh berbeda dengan Prabowo Subianto. Sebanyak 43,5 persen responden menilai Gatot sebagai sosok pemimpin yang tegas dan 25,3 persen mengasosiasikannya dengan TNI. Sisanya, responden mengasosiasikan Gatot dengan kata berwibawa, panglima TNI, mantan panglima, disiplin, gagah, jenderal, kharismatik dan agamis.

Sementara itu, saat ditanya apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih presiden, mayoritas responden memilih "jujur". Faktor lainnya, yakni "dekat dengan rakyat", "bebas korupsi", dan "berjiwa pemimpin".

"Empat faktor itulah yang jadi faktor penentu responden dalam memilih seorang presiden," kata Ali. Survei Alvara Research Center tersebut dilakukan pada periode 20 April hingga 9 Mei 2018. Pendekatan dilakukan secara kuantitatif, pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka dan teknik multi-stage random sampling. Total jumlah responden yang disurvei adalah 1.202 responden berusia 17 tahun ke atas. Sampel diambil di seluruh provinsi di Indonesia. Rentan margin of error sebesar 3,10 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

(kompas.com)

Post a Comment

Disqus