/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali


MEDAN, Sumutrealita.com  – Komisi IV DPR RI akan mendukung pemprov Sumut untuk menangani wabah penyakit babi di Sumut. Hingga saat ini tercatat ada 10.298 ekor babi yang mati terkena wabah penyakit babi dan menjadi perhatian besar DPR-RI. Tujuannya tentu secepat mungkin menghentikan penyebaran wabah ini agar tidak merugikan masyarakat dan juga peternak.

“Komisi IV DPR-RI akan membantu sekuat tenaga agar permasalahan wabah babi di Sumut segera teratasi, sehingga tidak menyebar ke daerah yang belum terinfeksi wabah,” kata  Ketua Komisi IV DPR-RI Sudin saat melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Pemprov Sumut, di Ruang Rapat Khairuddin Nasution, Lantai 8, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30, Medan, Jumat (22/11/2019).
 
Sudin mengatakan pihaknya akan memberikan dukungan penuh untuk mengatasi masalah tersebut, jika perlu relokasi anggaran akan dibantu. 

“Kita tidak ingin masalah ini semakin besar,” tegas Ketua Komisi IV DPR-RI yang datang bersama anggota Komisi IV lainnya.

Populasi babi di Sumut menurut data terakhir Kementerian Pertanian ada 1.277.471 ekor. Upaya yang perlu dilakukan sekarang menurut Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI I Ketut Diarmita adalah menyelamatkan sisa babi yang belum terkena wabah.

“Masih ada sekitar 1,26 juta babi lagi di Sumut, kita upayakan sekuat mungkin sisanya ini tidak terkena wabah ini,” kata Ketut Diarmita.

Sampai saat ini Pemprov Sumut dan Pemda kabupaten/kota sudah berupaya keras untuk menghentikan penyebaran wabah ini. Bukan itu saja, Pemprov dan Pemda bekerja sama dengan Kepolisian juga bekerja keras menghentikan pembuangan bangkai babi ke sungai, tong sampah dan tempat-tempat umum lainnya dengan cara patroli. Karena selama ini pemilik peternakan babi yang hewan ternaknya mati membuang bangkainya ke sembarang tempat.

Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan, Pemprov Sumut sekarang sedang mensosialisasikan kepada peternak-peternak babi agar memberikan bangkai babinya kepada tim yang dibentuk di tiap-tiap kecamatan yang mayoritas masyarakatnya memelihara babi. Selanjutnya bangkai tersebut akan dimusnahkan.

“Kita sudah bentuk tim untuk menangani ini, kalau ada peternak yang babinya mati serahkan bangkainya kepada tim kami yang ada di daerah, jangan dibuang sembarang. Tim ini juga patroli mencegah orang membuang bangkai babi sembarangan,” tegas Edy.

Edy Rahmayadi juga prihatin bila wabah ini sulit dihentikan karena tidak sedikit masyarakatnya yang bergantung pada peternakan babi. Namun, saat ini babi-babi Sumut dilokalisir agar tidak keluar dari Sumut dan juga tidak menyebar ke daerah lain di Sumut,” tambah Edy.

Bila dalam waktu dekat masalah wabah babi di Sumut tidak teratasi maka Kementerian Pertanian akan melakukan penanganan secara khusus. Terkait hal itu, Pemprov Sumut akan siap mengikuti arahan dari Kementerian Pertanian.

“Kita ikuti prosedur yang mereka berikan,” tegas Edy Rahmayadi.

Turut hadir Kasdam I/BB Untung Budiharto, Kepala BPBD Provinsi Sumut Riadil Lubis, Kepala Balai Karantina RI Ali Jamil Harahap, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Azhar Harahap serta OPD terkait. (hms/zar)

Post a Comment

Disqus