/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali


 
BATAM, Sumutrealita.com  - DPD Partai Golkar Kepri mulai mengerucutkan nama-nama calon kepala daerah untuk pilkada mendatang. Nama-nama tersebut dibahas satu persatu di rapat pleno diperluas dengan DPD Golkar Kabupaten dan Kota se-Kepri.

Hadir dalam rapat tersebut ketua DPD Golkar Ansar Ahmad, Sekretaris Agustar dan Bendahara Golkar Kepri Tarsisius Cintarso.

Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Golkar Kepri, Taba Iskandar menyebutkan bahwa nama-nama yang diusulkan akan disurvey dan selanjutnya diputuskan oleh DPP.

“DPP Golkar di Jakarta tetap akan mempertimbangkan hasil survei Internal partai sebelum memutuskan nama yang akan diusung,” kata Taba Sabtu (8/8/2020) malam.

Adapun nama calon Gubernur dari partai Golkar yang disetor untuk disurvey antara lain, Ansar Ahmad, Ismeth Abdullah, Huzrin Hood, Taba Iskandar dan Syahniar Usman. Nama tersebut diketahui sebelumnya telah mendaftar ke Partai Golkar akhir tahun lalu.

Sedangkan untuk Pilwako Kota Batam, Golkar mengusulkan lima nama. Dari internal partai, Golkar mendorong ketua DPD Golkar Batam Ruslan Ali Wasyim dan Wakil Ketua Organisasi dan Daerah DPD Golkar Kepri,Taba Iskandar.

Dua mantan ketua BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo dan Mustofa Widjaya masuk dalam usulan nama Partai Golkar untuk maju Pilwako. Sedangkan figur dari luar, Golkar mengusulkan nama Hj Asnah untuk disurvey.

“Nanti semua calon-calon itu disurvey, dipotret kekuatan kelemahannya, popularitas, elektabilitas sebelum diputuskan untuk diusung,” kata Taba. Selanjutnya, kapan survey akan diumumkan?

Taba menyerahkan hal ini sepenuhnya kepada DPP. “DPP akan menentukan kapan survey dan siapa lembaga surveynya. Yang pasti, kami menyerahkan nama-nama itu ke DPP,” tegasnya.

Lantas, apakah mungkin Golkar mengusung diluar nama-nama yang disurvey ? Menurut Taba hal tersebut kemungkinan tidak terjadi. Namun, jika ada nama diluar survey diusung Golkar maka itu dipastikan dalam format koalisi. “Artinya bisa di usung kalau nama-nama tersebut berkoalisi dengan pasangan yang diusung partai golkar,” tutupnya.

Saat ini, Golkar terus menjalin komunikasi intensif dengan partai-partai lain untuk berkoalisi. Untuk pilkada Kepri, sesuai undang-undang Golkar membutuhkan satu kursi lagi untuk mengusung calonnya. Begitu juga dengan Batam. Tahun ini, enam dari tujuh kabupaten di Kepri menggelar Pilkada serentak. Adapun kabupaten kota yang menggelar pilkada serentak antara lain Kota Batam, Kabupaten Karimun, Bintan, Lingga, Natuna dan Anambas.

(Red)

Post a Comment

Disqus