/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali



BATAM, Sumutrealitacom  Masyarakat Batam tumpah ruah menyaksikan Batam Night Carnival dan Pawai Budaya sempena Hari Jadi Batam ke-190 di Dataran Engku Hamidah, Sabtu (14/12/2019)

Kegiatan itu berlangsung meriah, meskipun hujan mengguyur Batam sejak pagi tak kunjung reda, peserta pawai tetap semangat berjalan dalam barisan.

“Malam ini masyarakat Batam tumpah ruah. Meskipun hujan cukup panjang, tidak menyurutkan semangat untuk berpartisipasi. Ini menunjukkan kecintaan kita kepada Kota Batam,” kata Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad.

Karnaval di malam hari ini menampilkan 22 busana kreasi Batik Batam. Kain-kain batik bermotif ciri khas Batam diolah sedemikian rupa sehingga menjadi pakaian berdesain menarik.

“Seluruh motif ada tapi dominannya memang motif ikan marlin,” ujarnya.

Sementara itu pawai budaya diikuti sekitar seribu peserta. Seluruh komunitas dan paguyuban ikut ambil bagian dalam kegiatan ini.

Paguyuban yang berpartisipasi antara lain dari keluarga Karimun, Lingga, Sumatra Barat, Betawi, Bawean, Bali, hingga Indonesia Timur.

Tiap paguyuban menampilkan ciri khas masing-masing. Seperti keluarga Betawi yang membawa ondel-ondel dan miniatur Monas. Ada juga penampilan barongsai, pencak silat, dan sebagainya.

“Masing-masing dikoordinasikan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD),” tutur Amsakar.

Kemeriahan pawai budaya ini, menurutnya, cermin adanya kebersamaan dan persatuan. Kebersamaan dan rasa cinta terhadap kota ini perlu dalam mendukung pembangunan Batam.

“Membangun Batam, kalau semua komunitas bersatu, insya Allah apa yang kita cita-citakan menjadikan Batam kota maju bisa terwujud,” kata dia.

Pada akhir acara, Amsakar juga menyumbangkan suaranya di atas panggung. Lagu Pelangi di Matamu dari grup band Jamrud dibawakan Amsakar. Setelah itu, ia juga duet menyanyikan lagu Symphoni yang Indah yang dipopulerkan Once Mekel.
(MC /Batam)


Post a Comment

Disqus