Dilihat 0 kali
ASAHAN,
Sumutrealita.com – Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan
dirinya Satuan Pelajar Mahasiswa Ikatan Pemuda Karya Asahan (SAPMA IPK Asahan) menggelar
aksi demo di kantor bupati Asahan, Kamis pagi (24/8/17). Mereka mendesak Bupati Asahan,
Taufan Gama Simatupang agar mengganti Kepala Dinas Kependudukan Dan Catatan
Sipil kabupaten Asahan, Muhammad Rais karena dinilai tidak becus mengurusi E
KTP.
Petugas Satpol PP kabupaten Asahan
bersama anggota Polisi dan TNI melakukan pagar betis di depan kantor bupati
Asahan sehingga para pendemo tidak bisa menerobos masuk ke dalam kantor Bupati
Asahan. Aksi demo ini nyaris ricuh para
pendemo dorong dorongan dengan petugas Satpol PP dan anggota Polisi dan TNI.
“Masyarakat Asahan saat ini sudah
mengeluh lantaran mengurus E KTP saat ini sangat sulit bahkan terkadang
terkesan di persulit untuk itu kami harap bapak bupati Asahan, Taufan Gama
Simatupang untuk mengganti Kadis Kependudukan Dan Catatan Sipil kabupaten Asahan,
M Rais lantaran tidak becus mengurus E-KTP masyarakat Asahan,” kata Koorlap
Demo, Adi Chandra Pranata dalam orasinya.
Para pendemo ini berorasi sambil
mengelilingi kantor bupati Asahan namun lebih dari satu jam mereka berkeliling
bupati Asahan, Taufan Gama Simatupang atau Wakilnya, H Surya Bsc tidak keluar
untuk menemui para pendemo.
Beberapa jam kemudian Kadis Kesbangpol
kabupaten Asahan, Buwono Prawana SP keluar menemui para pendemo, perwakilan
pendemo menyerahkan selebaran tuntutan mereka agar disampaikan kepada Bupati
Asahan, Taufan Gama Simatupang.
Sesuai selebaran pernyataan sikap
para pendemo bahwa tim SAPMA IPK Asahan menemukan diantaranya : pertama adanya
indikasi Pungutan Liar (Pungli) yang dilakukan oknum oknum dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil kabupaten Asahan dalam proses pengurusan Administrasi
Kependudukan. Kedua buruknya pelayanan yang diberikan oleh petugas administrasi
Kependudukan kepada masyarakat yang ingin mengurus administrasi kependudukan .
Ketiga adanya indikasi yang dilakukan Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten
Asahan diduga telah melakukan praktek Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang
dilakukan pada kegiatan APBN 2016 dan 2017 berupa :
- Pengadaan blanko dan formulir pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil pagunya sebesar Rp 773.797.000,-
- Jasa Layanan Kependudukan nilai pagunya senilai Rp 1.220.625.547,-
- Pengadaan ribbon , film printer , pembersih printer (cleaning kit) dan kartu SAM (Secure Acces Module) nilai pagunya sebesar Rp 164. 980.000,-
Walau anggaran tersebut cukup besar
namun pelayanan di dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil kabupaten Asahan mereka
nilai tidak becus untuk itu para pendemo harapkan agar bupati Asahan, Taufan
Gama Simatupang untuk mengganti Kadis Kependudukan Dan Catatan Sipil kabupaten
Asahan, M Rais.
Selain itu para pendemo juga mengharapkan
agar tim Saber Pungli Asahan untuk melakukan penyelidikan di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil kabupaten
Asahan atas adanya dugaan Pungli di dinas tersebut.
(Pay)
Post a Comment
Facebook Disqus