/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali

Tinjau Vaksinasi Guru Tahap II, Rudi : Jika Ada KIPI Konsultasi ke Dokter Jangan Diposting di Media Sosial

BATAM, Sumutrealita.com - Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, meninjau vaksinasi bagi 1.224 guru Kota Batam, Jumat (2/4/2021). Sehari sebelumnya, 2.200 guru juga sudah divaksin Covid-19.

Semua guru yang divaksin, hari pertama dan kedua tersebut mulai dari tingkat PAUD hingga SMP. Merujuk dari total guru yang vaksin dalam kurun waktu dua hari tersebut, sudah 3.424 guru dari total 12.334 guru negeri maupun swasta dari tingkat PAUD hingga SMP.

Untuk vaksinasi hari kedua bagi guru yang dipuastkan di Sekolah Pelita Utama, Lubukbaja, sebanyak 1.224 guru dengan rincian; 166 guru TK, 524 guru SD, 252 guru SMP, dan 282 guru SMA.

“Vaksinasi terus digencarkan, hingga saat ini sudah sampai dua tahap. Sekarang para guru jadi target di tahap II ini, dengan harapan dunia pendidikan di Batam makin terlindungi dan proses belajar dan mengajar di sekolah makin lancar,” ujar Rudi.

Wali Kota berpesan, setelah vaksinasi tahap II termin pertama ini, para guru langsung berkonsultasi dengan dokter jika ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Ia menjamin, semua pelayanan gratis demi menyelesaikan persoalan Covid-19.

“Kalau ada gejala, itu wajar. Jangan sampai menciptakan suasana suram dengan memposting di media sosial. Sudah setahun kita menghadapi pandemi Covid-19 yang berdampak sangat banyak, termasuk bagi dunia pendidikan,” ujarnya.

Untuk itu, melalui vaksinasi ini, Rudi ingin pendidikan di Batam normal lagi demi mencerdaskan anak bangsa. Ia menyampaikan, sekolah tatap muka saat ini sudah dilaksanakan dengan terbatas. Ia berharap dengan guru terus divaksin, proses pendidikan di Batam tak lagi jadi masalah.

“Kebijakan belajar di kelas tak akan ditutup, terus berjalan dengan protokol kesehatan ketat. Jika ada siswa yang terjangkit dari luar, maka sekolah yang bersangkutan yang ditangani, bukan semua sekolah di Batam ditutup,” tegas Rudi.

Di hadapan para guru tersebut, Rudi, mengingatkan agar sekolah tidak mengabaikan protokol kesahatan. Ia tak ingin putra putri Batam yang sudah rindu belajar di sekolah justru mendapat masalah baru karena pihak sekolah mengabaikan protokol kesehatan.

“Jangan sampai muncul klaster dari sekolah. Kalau yang sekarang ini, munculnya dari luar, bukan penularan di sekolah,” katanya.

Khusus bagi guru yang sudah divaksin agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Setelah divaksin termin pertama, maka termin kedua akan dilaksanakan delapan minggu ke depan.

“Sekarang masih guru-guru saja, dalam waktu dekat suami atau istrinya guru juga bisa divaksin. Saya tekankan, pendidikan ini jangan terhenti. Sekolah yang sudah dibuka, patuhi protokol kesehatan karena sekolah tidak akan saya tutup,” ujar Rudi.

Terkait penerapan protokol kesehatan di sekolah, sebelumnya Pemko Batam, melalui Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, meninjau langsung sejumlah sekolah di Lubukbaja dan Batamkota. Dari peninjauan itu, sekolah dipastikan siap dan patuh dengan protokol kesehatan.

Adapun sekolah yang ditinjau yakni SMP Negeri 12 Kota Batam, SD Negeri 005 Batam, dan SMP Negeri 41 Batam di Lubuk Baja. Ia menegaskan, semu sekolah memiliki fasilitas pendukung protokol kesehatan seperti pengecek suhu, pencuci tangan, dan sebagainya.

Selain itu, jumlah siswa juga masih dibatasi bahkan sebagian masih menjalankan proses belajar dan mengajar secara daring. Pasalnya, meja siswa harus diberi jarak sesuai ketentuan tang berlaku. Amsakar mengatakan, proses belajar di kelas tersebut tak ingin justru menjadi klaster baru. Untuk itu, protokol kesehatan wajib diterapkan dengan ketat. Siswa pun harus terus diingatkan agar tidak abai dan pihak sekolah wajib mematuhi syarat dan aturan yang ada.

Adapun syarat yang harus dipenuhi pihak sekolah; sekolah harus menyediakan sarana sanitasi bersih, memiliki tempat cuci tangan atau hand sanitizer, pihak sekolah mampu mengakses layanan kesehatan, wajib memakai masker, punya alat pengecek suhu badan, memiliki data riwayat kesehatan siswa dan guru, dan mendapat persetujuan dari komite atau orang tua.

“Dari semua syarat ini, pihak sekolah sudah siap,” ujarnya.

Sementara itu, Guru SD Negeri 09 Batam, Nina Junita dan Resky Putri Karisma, mengapresiasi langkah Pemko Batam dalam menangani wabah Covid-19. Hal itu ia sampaikan usai mendapat vaksin Covid-19.

“Kami atas nama guru, berterima kasih sudah diberi vaksin Covid-19 ini. Semoga kami bisa bertemu lagi dengan anak didik kami dalam proses belajar dan mengajar,” kata Nina. (Ril)

Post a Comment

Disqus