JAKARTA, - Pemerintah memberikan informasi terbaru penyebaran virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Ini poin-poin penjelasannya.
Informasi ter-update itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Wabah Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang ditayangkan BNPB di YouTube, pada Senin 23 Maret 2020.
Ada 579 kasus positif Corona di wilayah RI per hari Senin ini. Pemerintah pun telah melakukan sejumlah langkah penanganan, termasuk mulai membagikan 125 ribu alat rapid test ke seluruh Indonesia.
Positif Corona 579 Kasus
Tidak Main Minum Obat Sendiri
Pemerintah meminta mereka yang menduga terinfeksi Corona tidak main minum obat sendiri.
Yuri menyebut orang-orang yang menduga diri terinfeksi Corona tidak perlu panik. Lewat pemeriksaan oleh dokter, bakal ditentukan apakah seseorang dinyatakan mengidap COVID-19 atau tidak.
Obat Chloroquine Harus Resep Dokter
Pemerintah menegaskan chloroquine merupakan obat yang keras dan penggunaannya harus berdasarkan resep dokter.
Karena itu, masyarakat diimbau tak sembarangan mengkonsumsi obat itu untuk mencegah virus COVID-19.
"Chloroquine adalah obat keras, oleh karena itu penggunaannya sudah barang tentu harus dengan resep dokter dan dalam pengawasan dokter untuk pengawasan dokter di RS. Tidak untuk diminum sendiri di rumah," kata Yuri.
Yuri menjelaskan penggunaan chloroquine dalam penanganan COVID-19 adalah untuk layanan perawatan. Obat itu, kata dia, bukan digunakan sebagai profilaksis atau pencegahan.
Sebaran 579 Kasus Corona
Jumlah kasus positif virus Corona di wilayah Indonesia bertambah menjadi 579 kasus. Penambahan kasus ini tersebar di sejumlah provinsi.
Bali: 3 Kasus
Banten: 9 Kasus
DKI Jakarta: 44 Kasus
Jambi: 1 Kasus
Kalimantan Timur: 2 Kasus
Maluku Utara: 1 Kasus
Kepulauan Riau: 1 Kasus
Dalam proses verifikasi di lapangan: 4 Kasus.
Sebanyak 125.000 alat rapid test mulai dibagikan ke seluruh wilayah di Indonesia hari ini.
Hasil Rapid Test Lebih Banyak Negatif
Pemerintah sedang melakukan pemeriksaan massal dengan metode rapid test terkait virus Corona. Hasilnya, banyak warga yang dinyatakan negatif Corona.
"Beberapa hari lalu telah dilakukan kegiatan serupa dengan metode sama. Kita dapatkan beberapa hasil positif, meskipun lebih banyak kita temukan hasil negatif dari pemeriksaan screening ini," ucap Yuri.
Meski dinyatakan negatif melalui rapid test, warga tetap diminta waspada. Karena, kata Yuri, rapid tes hanya mengukur kadar antibodi saat ada virus di tubuh. (detik.com)
Post a Comment
Facebook Disqus