/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali


Asahan,Sumutrealita.com 

Bupati Asahan, H Surya BSc menggelar pertemuan dengan tenaga medis dan instansi terkait dalam rangka dengar pendapat terkait penanganan Vorus Corona (Covid-19), Senin (30/3/2020).

Pertemuan ini digelar diruang kerja Bupati Asahan yang dihadiri Plt Kadis Kesehatan, Drs John Hardi Nasution MSi, Direktur RSUD HAMS, dr Edi Iskandar, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Asahan, Kadis Kominfo, H Rahmat Hidayat Siregar SSos MSi, dr Nini Deritana Sp Paru dan Bappeda.

Pada pertemuan ini, Bupati meminta masukan dari tenaga medis dan instansi terkait dalam melakukan langkah-langkah yang harus diambil untuk pencegahan dan penanganan virus Covid-19. 

Selian itu, Bupati juga meminta kepada seluruh pihak terkait untuk bergegas melakukan hal-hal yang diperlukan dalam mendukung kesiapan pencegahan dan penanganan covid-19, agar Asahan yang saat ini berstatus siaga darurat tidak meningkat menjadi tanggap darurat.

Bupati meminta Direktur RSUD HAMS agar menambah ruangan isolasi untuk pasien Covid-19 yang dianggap perlu untuk diisolasi. Masyarakat yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan kondisi tidak mendesak dapat memeriksakan kesehatannya di Puskesmas terdekat tanpa harus merujuk ke RSUD HAMS Kisaran, karena tim gugus tugas penanganan Covid-19 sudah ada di Kecamatan masing-masing. 

"Saya berharap masyarakat proaktif dalam pencegahan virus Covid-19 dengan membiasakan pola hidup sehat, cuci tangan pakai sabun sesudah dan sebelum melakukan aktivitas serta melaporkan jika ada masyarakat yang baru kembali dari daerah yang dianggap pandemi Covid-19 kepada gugus tugas di Kecamatan masing-masing”, ujar Bupati.

Ketua IDI Asahan, dr H Indra Noor mengharapkan seluruh rumah sakit yang ada di Asahan agar dapat menangani masyarakat dengan status ODP ringan. Instansi terkait juga harus proaktif mengawasi masyarakat yang ODP dan memberikan pemahaman kepada mereka untuk tidak beraktivitas diluar rumah selama masa pemeriksaan 14 hari.

Sementara dr Nini Deritana Sp Paru menyampaikan saat ini RSUD HAMS Kisaran hanya memiliki ruang isolasi yang berfungsi untuk mengisolasi Pasien Dalam Pemantauan (PDP) ringan, namun jika lebih dari kategori PDP ringan, RSUD HAMS akan merujuknya ke Medan. Dirinya juga menyampaikan perlunya membuat tempat karantina khusus bagi masyarakat dengan status ODP. “Karantina khusus tersebut nantinya akan didukung dengan peralatan radiologi, rapid test dan berbagai peralatan kesehatan lainnya yang saat ini belum kita miliki”, kata dr Nini.

Lebih lanjut, dr Nini menyampaikan bahwa lonjakan virus Covid-19 diprediksikan terjadi awal April atau pertengahan Mei 2020, untuk itu dirinya berharap Pemkab Asahan dapat mengupayakan alat-alat kesehatan dan perlengkapan medis yang saat ini sangat dibutuhkan oleh tim medis. (DS)

Post a Comment

Disqus