/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali


BATAM, Sumutrealita.com – Sepanjang tahun 2020 ini, curah hujan terrendah diperkirakan akan terjadi pada bulan Februari, diharapkan masyarakat Batam agar  menghemat memakai air.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam, I Wayan Mustika saat menggelar konfersi pers dengan sejumlah awak media di ruang Marketing Centre, BP Batam, Batam Centre, Batam, Jumat (7/2/2020).

Konfersi pers itu juga dihadiri oleh Manager Air Baku, Direktorat Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan, Hadjad Widagdo, Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol Dendi Gustinandar, Kepala Seksi Publikasi BP Batam, Sazani.

“Rendahnya curah hujan pada bulan Februari tidak hanya terjadi di Batam tetapi terjadi hampir diseluruh wilayah Kepri,” kata I Wayan Mustika.

Tidak turunnya hujan di Kepri, katanya, lantaran uap air yang terkumpul dari laut terbawa oleh angin sehingga curah hujan terjadi di wilayah lain.  Menurut data kecepatan angin akan menurun diakhir bulan Februari dan di bulan itu sebagian besar wilayah Indonesia udaranya akan cukup lembab, kemungkinan besar hujan akan turun pada bulan Maret dan April.

“ Jadi tinggi rendahnya curah hujan itu dipengaruhi oleh angin, saat ini angin  sangat kuat bertiup dari Utara sehingga uap air yang ada di atas Kepulaun Riau akan terbawa angin akibatnya hujan akan turun di wilayah lain seperti di daerah Jawa dan Barat Daya Sumatera,” katanya.

Ia menyebutkan dari Bulan Januari hingga bulan Juni 2020 ini kondisi cuaca normal tidak ada cuaca ekstrim.

Di Batam, katanya, musim tidak begitu jelas berbeda dengan daerah lain seperti di Jawa yang mempunyai musim hujan dan musim kemarau.

" Kesimpulanya dibulan Febuari ini curah hujan rendah diharapkan curah hujan dapat intes terjadi pada bulan Maret 2020," tambahnya.

Sementara itu Manager Air Baku, Direktorat Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan, Hadjad Widagdo mengatakan rendahnya curah hujan dibulan Februari 2020 ini merupakan sebuah warning buat kita semua.

Ia menyebutkan di Batam sering terjadi hujan lokal, contoh di Batuaji hujan belum tentu di daerah Sekupang hujan. Dan curah hujannya pun sedikit. Sementara saat ini jumlah penduduk Batam sekitar 1,3 juta jiwa. Sumber air dari 5 waduk dan waduk Duriangkang sudah turun sekitar 2 meter lebih.

Padahal pemakaian air di Batam termasuk boros sekitar 200 liter per orang per hari, dan untuk normalnya pemakaian air 160 liter per hari per orang.

“ Walaupun kita memiliki waduk lainnya, untuk membackup. Tapi, namanya Sumber Daya Alam pastinya terbatas, untuk itu kami mengharapkan agar masyarakat Batam lebih menghemat memakai air,” tutupnya.

 (IK / AP)

Post a Comment

Disqus