/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali

Fhoto : Istimewa

SERGAI, Sumutrealita.com – Pemkab Sergai menggelar Pelatihan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang digelar di Aula Hotel Grand Antares Medan, Senin (29/7/2019).

Pelatihan itu dibuka oleh Wakil Bupati Sergai H Darma Wijaya dan dihadiri oleh Kadis  Perkim H. Dasril, SKM, M.Kes, Sekretaris Hotbin Sinurat, para Kabid, Kepala UPT Pelayanan Air Minum Teguh Achmad Pane, ST, M.Si, Perwakilan OPD, Narasumber dari Yayasan Bina Ekonomi Sosial Terpadu (BEST) Jakarta serta Satker Air Minum Provsu Kementerian PU dan Pera RI, dan TFL dan KSM se-Sergai.

Pelatihan ini digelar dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Sanitasi Tahun 2019.

Peserta yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 103 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) se-Sergai dan 6 orang Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) dengan perincian 2 orang TFL Teknis dan 4 orang TFL Pemberdayaan.

Adapun narasumber dalam kegiatan ini berasal dari Yayasan Bina Ekonomi Sosial Terpadu (BEST) Jakarta dan Satker Air Minum Provsu Kementerian PU dan Pera RI.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Sergai H Darma Wijaya mengatakan kegiatan pelatihan ini sesuai amanat UUD 1945 tentang hak setiap orang untuk hidup sejahtera, lahir dan bathin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, sanitasi merupakan hak dasar bagi setiap masyarakat yang harus dipenuhi oleh negara.

Selama kurun waktu mulai tahun 2012 hingga sekarang, Pemkab Sergai melalui Dinas Perkim telah banyak melaksanakan pembangunan dan pengembangan sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), baik skala kawasan, komunal maupun skala individu.

“Salah satunya adalah pembangunan IPAL dengan kombinasi MCK yang dilengkapi jaringan perpipaan yang tercatat telah terbangun lebih kurang 50 unit dilaksanakan dengan sistem swakelola bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK),” katanya.

Ia menyebutkan kegiatan tersebut dilatar belakangi oleh banyaknya fasilitas yang diberikan tidak tepat fungsi dan peruntukannya serta akhirnya terbengkalai. Hal tersebut selain dikarenakan KSM yang belum profesional dalam pengelolaan juga dikarenakan SDM yang masih belum memadai serta tingkat kesadarannya masyarakat yang masih rendah akan pentingnya sanitasi dan kebersihan.

“Oleh karenanya kegiatan ini diharapkan menjadi langkah strategis dan efektif dalam meningkatkan kinerja kelompok pemanfaat dan pemelihara tersebut yang difokuskan pada KKM yang menjadi cikal bakal terbentuknya KKP yabg menjadi garda terdepan dalam pelayanan sanitasi di masyarakat,” katanya.

Latar belakang mengapa pekerjaan ini diserahkan kepada kelompok dan bukan pihak ketiga, karena saya yakin dan percaya kelompok-kelompok ini nantinya selain mengerjakan dengan baik juga akan menjaga fasilitas yang telah dibangun untuk lebih memberikan hasil yang signifikan ditengah-tengah masyarakat.

“Kepada dinas terkait, kegiatan ini akan kami jadikan sebagai bahan evaluasi dan arahan terhadap operasional dan perbaikan dibidang sanitasi untuk masa yang akan datang. Selanjutnya kepada para peserta sekalian agar segala yang disampaikan oleh narasumber nantinya menjadi acuan bagi kita untuk dapat hidup layak dan sehat sesuai amanat UUD 1945 dan bermanfaat serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya

Sementara itu Kadis Perumahan dan Kawasan Permukiman H. Dasrl, SKM dalam laporannya mengatakan tujuan kegiatan ini untuk mensosialisasikan, merencanakan, melaksanakan, mengawasi, memonitor, supervisi dan mengelola kegiatan pembangunan sanitasi.

“ Kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas pembangunan pengelolaan sarana sanitasi, meningkatkan kapasitas serta menumbuhkan kesadaran KSM pengelola sanitasi berbasis masyarakat dalam mengoperasikan dan memelihara sarana sanitasi terbangun,” katanya.

Selain itu, katanya, kegiatan tersebut juga untuk meningkatkan cakupan pelayanan sanitasi dan kualitas kesehatan masyarakat melalui perluasan akses dan pelayanan air limbah yang layak melalui proses pemberdayaan masyarakat dan agar dapat memiliki pengetahuan dasar teknologi dan teknis disamping segi pemberdayaan masyarakat.


. (Red/RN)

Post a Comment

Disqus