/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali



SERGAI, Sumutrealita.com – Bupati Sergai, Ir H Soekirman bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam rangka memperingati Hardiknas Tahun 2019 yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pegajahan Kecamatan Pegajahan,  Kamis (2/5/2019).

Sedangkan Komandan upacaranya, Bangun Saragih, S.Pd dan Perwira Upacara Sugianto, S.Pd.

Upacara tersebut diikuti oleh unsur Forkopimda Kota Tebinggi, para Asisten, Staf Ahli, Kadis Pendidikan Drs Joni Walker Manik MM beserta jajaran, Kepala OPD, Kepala BNN Drs. Adlin Tambunan, Dewan Pendidikan Sergai, Pimpinan Bank Sumut Sei Rampah Ahmad Pasundan Tarigan, Tokoh Pemuda Dimas Triadji, Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan, Kepala Sekolah dan siswa-siswi SD/SMP se-Kabupaten Sergai.

Bupati Sergai Ir H Soekirman dalam sambutannya membacakan Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy yang mengatakan bahwa Bangsa Indonesia baru saja melewati puncak perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu), dilihat dari sudut pandang pendidikan di dalam pemilu harus terjadi proses pembelajaran bagi setiap warga negara, proses belajar ini adalah momentum menuju perubahan tingkah laku menuju kedewasaan.

"Terbentuknya warga negara yang demokratis merupakan tujuan pendidikan nasional kita," katanya.

Kecukupan infrastruktur adalah prasyarat untuk menjadi negara maju. Disamping pembangunan infrastruktur, pemerintahan juga memulai pembangunan dari pinggiran. Dengan terbangunnya infrastruktur khususnya transportasi dan komunikasi, konektivitas seluruh wilayah indonesia dapat diwujudkan.

Dalam rangka mewujudkan kebijakan tersebut di sektor pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memberi perhatian khusus untuk pendidikan di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal.

Bahkan Kemendikbud memberi perhatian khusus pada pendidikan anak-anak Indonesia yang berada di luar batas Negara sebagaimana telah disampaikan oleh Presiden RI perhatian pemerintah saat ini mulai bergeser dari pembangunan infrastruktur ke pembangunan SDM.

Sektor pendidikan dan kebudayaan menemui urgensinya, terkait hal tersebut tema Hardiknas tahun 2019 adalah "Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan."

"Tema ini mencerminkan pesan penting Ki Hajar Dewantara terkait hubungan erat pendidikan dan kebudayaan demi terwujudnya Indonesia yang berkemajuan," katanya.

Dalam perspektif Kemendikbud pembangunan SDM menekankan pada dua penguatan, yaitu pendidikan karakter dan penyiapan generasi terdidik yang terampil dan siap memasuki dunia kerja.

Saat ini peserta didik kita didominasi Generasi Z yang terlahir di era digital dan pesatnya teknologi.

Hal ini bisa dimanfaatkan untuk menerapkan pendidikan berbasis teknologi digital dengan sentuhan budaya Indonesia melalui Tri Pusat Pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarkat.

Melalui momentum Hardiknas ini marilah kita konsentrasikan segenap potensi pendidikan nasional yang menitikberatkan pembangunan SDM sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan zaman yang semakin kompetitif.

Usai melaksanakan upacara peringatan Hardiknas Tahun 2019, acara juga dirangkaikan dengan Pagelaran Budaya

Sementara itu, Kadis Pendidikan Drs Joni Walker Manik MM dalam sambutannya mengatakan bahwa Rangkaian pagelaran budaya sesuai thema Hari Pendidikan Nasional tahun ini menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan.

Ini merupakan kewajiban kita, walau budaya tidak termasuk dalam ranah dinas pendidikan, namun hal ini juga merupakan tanggung jawab kita yang tidak dapat terpisahkan sebab kami sebagai wadah pendidikan adalah siap melestarikan budaya.

Seperti halnya Bupati, Kepala OPD dan  jajaran Dinas Pendidikan mengenakan pakaian adat masing-masing pada upacara Hardiknas ini, serta berbagai tarian dan atraksi pencak silat yang kita sajikan tadi adalah upaya pelestarian yang kita lakukan seperti halnya pertunjukan wayang kulit oleh dalang cilik lokal M. Ardiansyah berkolaborasi dengan Ki Permadi dari Yogyakarta serta Bupati Sergai Ir H Soekirman.

Semoga pelestarian budaya ini menjadi akar penguatan pelestarian budaya di Kabupaten Sergai seperti halnya Bupati Soekirman sebagai tokoh peduli budaya Nusantara.

Dalam kesempatan itu Bupati Sergai Ir H Soekirman memberi Apresiasi kepada Dinas Pendidikan beserta jajaran khususnya kepada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan atas jasa-jasa yang telah membangun pendidikan manusia Indonesia hingga saat ini.

Ia mengatakan, kita sedang berada di kecamatan Pegajahan, Seperti peribahasa Gajah mati meninggalkan gading Dalam perwayangan ada negara Astinapura yang paling hebat yang bernama lain negara Gajah Iyo. Maka gelaran pertunjukan wayang kulit ini diharapkan menjadi momen tugas guru kepada murid serta kita semua agar mengenal dan memahami asal usul serta riwayat seni dan budaya asli bangsa Indonesia yang berada didaerah kita masing-masing.

Masalah budaya ini harus digali agar generasi mendatang tidak lupa pada sejarah, pada nenek moyang dan semua yang berjasa atas lahirnya daerah-daerah di Kabupaten Sergai ini khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Perkuat pendidikan karakter dan budaya, budaya ibarat tanah jika becek ataupun longsor, maka kita tidak akan bertahan lama, apalagi mau membangun sesuatu diatasnya.

Maka dari itu, jika ingin membangun ekonomi dan politik yang baik, hendaknya dibangun diatas daerah yang baik budayanya sebab budaya adalah pondasi.

Hormat kepada orang tua, jujur, tegur sapa adalah budaya yang harus terus kita jaga bersama, tepa selira (tidak berfoya-foya) dan hendaknya mau berbagi dan saling toleransi.

Hal yang berkorelasi dengan Pemilu yang baru saja kita laksanakan bersama, meski berbeda pilihan namun kita semua akan tetap bersaudara.

(Ril/B.S)

Post a Comment

Disqus