/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali


Asahan,Sumutrealita.com

Pemerintah Kabupaten Asahan menggelar upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional (HARKITNAS) ke - 111 tahun 2019, Senin (20/5/2019) di halaman Kantor Bupati Asahan.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Plt.Bupati Asahan, H.Surya BSc sekaligus membacakan sambutan Mentri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan dalam naskah Sumpah Palapa yang ditemukan pada Kitab Pararaton tertulis: Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samanaisun amukti palapa”.

Memang ada banyak versi tafsiran atas teks tersebut, terutama tentang apa yang dimaksud dengan “amukti palapa”. Umumnya para ahli sepakat bahwa amukti palapa berarti sesuatu yang berkaitan dengan laku prihatin sang Mahapatih Gajah Mada. Artinya, ia tak akan menghentikan mati raga atau puasanya sebelum mempersatukan Nusantara. 
Sumpah Palapa tersebut merupakan embrio paling kuat bagi janin persatuan Indonesia. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-111, 20 Mei 2019, kali ini sangat relevan jika dimaknai dengan teks Sumpah Palapa tersebut. Kita berada dalam situasi pasca-pesta demokrasi yang menguras energi dan emosi sebagian besar masyarakat kita.
Apalagi peringatan Hari Kebangkitan Nasional kali ini juga dilangsungkan dalam suasana bulan Ramadan Hingga pada akhirnya, pada ujung bulan Ramadan nanti, kita bisa seperti Mahapatih Gadjah Mada, mengakhiri puasa dengan hati dan lingkungan yang bersih. 
Dengan semua harapan tersebut, kiranya sangat relevan apabila peringatan Hari Kebangkitan Nasional, disematkan tema “Bangkit Untuk Bersatu”. Kita bangkit untuk kembali menjalin persatuan dan kesatuan dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia, ujarnya.
Saat ini kita berada dalam situasi paska-pesta demokrasi yang telah menguras energi dan emosi sebahagian besar masyarakat. Kita mengaspirasi pilihan yang berbeda beda dalam pemilu, namun semua pilihan pasti kita niatkan untuk kebaikan bangsa , oleh sebab itu tak ada maslahatnya jika dipertajam dan justru mengoyak persatuan dan kesatuan. 
Upacara ini diikuti oleh, unsur Forkopimda, unsur TNI/Polri, ASN, Karang Taruna, dan unsur Mahasiswa.(DS)

Post a Comment

Disqus