BATAM, Sumutrealita.com – Pertumbuhan ekonomi Kota Batam tahun 2021 diperkirakan sebesr 2,97% sampai dengan 3,77 % meningkat dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar 2,55%, peningkatan pertumbuhan ekonomi ini membuka akses masuk ke Kota Batam.
“ Inflasi Kota Batam Tahun 2021 diperkirakan di kisaran 2-4%,” kata Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad secara virtual pada rapat paripurna dengan agenda Penyampaian/atau Penjelasan Walikota Batam atas Rancangan KUA PPAS Perubahan APBD Kota Batam Tahun Anggaran (TA) 2021.
Rapat paripurna itu dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto yang dilaksanakan di Ruang Sidang Utama DPRD Batam, Batam Centre, Batam, Jumat (6/8/2021) dan dihadiri 29 orang anggota dewan yang hadir secara fisik dan secara virtual.
Inflasi itu, katanya, karena masih dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat yang masih terbatas dan adanya pembatasan mobilitas akibat pandemic Covid-19, disamping itu inflasi Kota Batam juga dipengaruhi oleh ketergantungan kebutuhan bahan pokok dari daerah lain dan naiknya permintaan konsumen.
Sedangkan komsumsi Riil Perkapita masyarakat Kota Batam tahun 2021 diperkirakan sebesar Rp 18.300.000,- sampai dengan Rp 18.500.000,- meningkat dibanding tahun 2020 sebesar Rp 18.095.000,-. Peningkatan komsumsi rill masyarakat didorong oleh belanja pemerintah melalui program kegiatan sehingga meningkatkan daya beli masyarakat.
Terkait rencana Pendapatan Daerah, Amsakar Achmad menjelaskan bahwa Rencana Pendapatan Daerah Kota Batam Tahun Anggaran 2021, semula sebesar Rp 2.860.863.224.402,- berubah menjadi Rp 2.635.563.654.307,- atau turun 7,87 % yang terdiri dari :
- Pendapatan Asli Daerah semula sebesar Rp 1.432.639.685.193,- berubah menjadi Rp 1.139.752.856.905,- atau turun 20,44%.
- Pendapatan Tranfer semula sebesar Rp 1.319.207.339.209,- berubah menjadi Rp 1.347.389.117.402,- atau naik 4,51% .
- Lain-lain pendapatan Daerah Yanga Sah semula sebesar Rp 109.016.200.000,- berubah menjadi Rp 148.421.680.000,- atau naik 12,21%.
(Lam)
Post a Comment
Facebook Disqus