/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali

Peringati Haul Gusdur ke 12, Mahmud Cerita Tentang Gusdur Ketika Menjadi Presiden RI ke 4


JAKARTA, Sumutrealita.com - Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan titik sejarah saat Abdurahman Wahid atau dikenal dengan Gusdur menjadi presiden RI ke-4. Gusdur dianggapnya sebagai pemersatu bangsa dari perpecahan partai politik di tahun 1999.

"Indonesia hebat bisa bersatu ketika semua khawatir Indonesia akan pecah tapi Indonesia bersatu disitu muncul Gusdur sebagai pilihan tengah. Gusdur berhasil menyatukan lintas kekuatan semua partai masuk ke dalam koalisi pemerintahannya," jelas Mahfud dalam peringatan haul Gus Dur ke 12 Hijriyah secara virtual, dilansir Sindonews.com, Minggu,(22/8/2021).

Ia menceritakan pada tahun 1999, kelompok PDIP dengan yang suara sebesar 34% bersikukuh agar Megawati menjadi presiden. Di sisi lain parpol yang tidak menang pemilu dan dalam tergabung kelompok menginginkan Habibie menjadi presiden sehingga terjadi tindakan ancam mengancam sesama parpol.

"Di situlah Gusdur muncul kalau begitu jalan tengah nya Gusdur. Habibie setelah pertanggungjawaban ditolak oleh MPR tapi akhirnya pilihan yang paling aman adalah Gusdur. Di sini terlihat orang tidak terlalu suka ekstrem merah kalau hijau juga tidak suka. Kalau nilai dasar pejuangan boleh merah tetapi disitu tidak boleh ada garis yang bertentangan di titik ekstrem yang jauh,"paparnya.

Di era Gusdur pun kebudayaan Islami mulai terlihat dan menjadi kebiasaan yang tercermin dari budaya serta perilaku masyarakat Indonesia secara luas.

"Indonesia kata gusdur bukan negara islam tapi hidupnya harus islami beda negara Islam dan sifat islami. Gusdurpun memiliki hubungan mendalam tentang hubungan negara dan agama di Indonesia dalam memperjuangkan Islam sebagai substansi atau nilainya seperti kemanusiaan, kejujuran, anti korupsi, pemimpin yang sidik, amanah, Fatonah,"urainya. (Sindonews.com)

Post a Comment

Disqus