/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali

Mayat terduga teroris yang tewas ditembak setelah membunuh satu polisi yang berjaga (dok. Tribun Medan/handout)
MEDAN, Sumutrealita.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, dua terduga teroris yang menyerang markas Polda Sumatera Utara sudah teridentifikasi. Keduanya berinisial SP dan AR.

"Inisial AR umur 30 tahun dan SP umur 47 tahun," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (25/6/2017).
AR diketahui merupakan warga Jalan Sisingamangaraja, Simpang Limun, Medan, Sumatera Utara. AR berprofesi sebagai penjual jus.

Sedangkan SP merupakan warga Jalan Pelajar Ujung, Gang Kecil, Medan. Dia berprofesi sebagai penjual rokok.

"AR ini yang meninggal, sementara SP ini kritis," ujar Setyo.

Jenazah AR berada di RS Polri Medan. Sedangkan SP dirawat di RS Brimob Medan.

Kedua terduga teroris menyerang Mapolda Sumut pukul 03.00 WIB. Setelah melompat pagar di penjagaan, pelaku menyerang polisi yang tengah beristirahat di salah satu dari tiga pos penjagaan. Ketika menyerang, menurut polisi, pelaku meneriakkan takbir.

Aiptu Martua Sigalinging tewas ditikam di leher, dada, dan tangan dengan menggunakan senjata tajam.
Pelaku juga mencoba membakar ruangan pos.

Salah satu rekan Aiptu Martua, Brigadir E. Ginting kemudian meminta tolong kepada anggota Brimob yang ada di pos lainnya.

Dari pos I, tiga anggota Brimob, yakni Brigadir Novendri Sinaga, Bharatu Lomo Simanjuntak, dan Brigadir Karo Sekali langsung bergerak cepat mendatangi Brigadir E Ginting.  Seketika itu melakukan tembakan terhadap kedua pelaku.

(kompas.com)

Post a Comment

Disqus