/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali

Khairul Anwar (Kiri pertama) mendapat kunjungan dari Dinas Lingkungan Hidup (Fhoto : Sumutrealita.com)
ASAHAN, Sumutrealita.com – Kepala Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Asahan, Bambang mengunjungi tempat pengumpulan dan pengolahan sampah plastic milik Khairul Anwar warga Siumbut Baru, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumut, Senin ( 12/6/2017). Khairul Anwar bergabung dengan Yayasan Harum Sagara yang mampu mengolah sampah menjadi bernilai ekonomis.

Kunjungan Bambang ini sebagai wujud kepedulian Pemkab Asahan terhadap Khairul Anwar dan Yayasan Harum Sagara yang telah membantu pemkab Asahan mengatasi persoalan sampah dengan mengolahnya menjadi bernilai ekonomis.
“Kehadiran Khairul dan Yayasan Harum Sagara sangat membantu pemerintah untuk mengatasi sampah jenis plastik. Ke depan, mungkin sampah plastik tidak akan ditemui lagi di TPA lantaran sampah plastik ini bisa diolah mereka untuk meraup rupiah," kata Bambang.

Terkait perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan, Bambang mengatakan bahwa Khairul bersama yayasannya bisa mandiri mengelola sampah tersebut. Artinya untuk sementara yayasan ini dapat menjalankan usahanya secara mandiri.

"Dengan kedatangan saya ke sini sudah menjadi perhatian Pemkab. Kita hanya bisa memberikan motivasi dan informasi supaya usaha yayasan ini terus berjalan. Karena Khairul dapat mandiri, " ungkap Bambang.
Sementara itu , Khairul Anwar mengharapkan warga Asahan tidak sembarangan membuang sampah plastic tetapi ia menganjurkan agar menjualnya kepada mereka untuk diolah menjadi Fulus atau menjadi bernilai ekonomis.

" Kumpulkan sampah plastik anda, kami dari yayasan akan membelinya sehingga masyarakat tidak perlu buang sembarangan sampah plastik, karena dapat menghasilkan duit," kata Khairul. Senin (12/6/17) di lokasi pengelolaan limbahnya.

Sebenarnya, pengelolaan limbah plastik ini sudah lama dilakukan Khairul, namun secara kelembagaan baru beberapa tahun dilakukan dengan serius. Keberadaan yayasan yang berkonsetrasi tentang lingkungan ini juga dimanfaatkan sebagai balai pelatihan tentang pengelolaan lingkungan.

Dengan hadirnya yayasan tersebut dapat mengurangi sampah plastik di tengah masyarakat Kota Kisaran maupun di Tempat Pembuang Akhir (TPA). Limbah plastik ini tidak akan hancur, sehingga akan mempengaruhi keberadaan lingkungan.

Khairul bukan pengumpul limbah plastik. Ia adalah pengelola sampah plastik untuk dijual ke pabrik dengan harga yang cukup menggiurkan. Sampah yang dibeli dari masyarakat dikelola mengunakan mesin, sehingga plastik seperti botol akan hancur tercacah. Sedangkan plastik daun akan bersih dan kering.

"Kalau pertamanya kita lihat sampah plastik jorok, namun setelah dikelola dengan baik akan lebih bersih dan siap dijual dengan harga relatif mahal," ucap Khairul.

Menurut Khairul, dalam seminggu omset usaha pengelolaan sampahnya Rp 20.000.000. Kedepan, pihaknya telah memesan mesin yang dapat mempercepat proses pengerjaan sampah plastik jenis daun. Karena untuk siap dijual plastik daun ini harus betul-betul kering dan bersih. " Kita harapkan kehadiran kami dapat bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah," cetus Khairul.


(wadi)

Post a Comment

Disqus