/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali



BATAM, Sumutrealita.com - DPRD kota Batam mempertanyakan bagaimana sinergitas rumah sakit darurat Covid-19 pulau Galang dengan Pemko Batam , apakah pasien warga Batam yang terpapar positif Covid-19 dapat dirujuk ke rumah sakit tersebut.

“ Jika ada pasien warga Batam yang terkonfirmasi positif Covid-19 apakah dapat dirujuk di rumah sakit darurat pulau Galang itu,” kata Safari Ramadhan pada rapat koordinasi (Rakor) dengan DPRD Kota Batam yang digelar di ruang sidang utama DPRD kota Batam, Batam Centre, Batam, Kamis (2/4/2020).   

Dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Ketua  DPRD Kota Batam, Nuryanto, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan mengenai masalah rumah sakit darurat di pulau Galang, sejak pembangunannya hingga selesai pihak Pemko Batam tidak pernah dilibatkan dan yang mengkelolanya dari Pemerintah Pusat. Rumah sakit tersebut dikelola oleh militer, saat ini direkturnya Kolonel Ichsan Nasution.

Namun Didi menyebutkan baru-baru ini dirinya dihubungi oleh Kepala Dinas Kesehatan provinsi Kepri ternyata untuk operasional termaksuk tenaga dan lain-lainnya itu diminta dari daerah dalam hal ini Pemprov Kepri dan anggarannya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dari dinas seperti dinas Cipta Karya, Kelautan,  Bina Marga dan anggaran dari Kementerian lainnya di pemprov Kepri dialihkan seluruhnya untuk kesehatan.

Selain itu untuk merekrut petugas medisnya juga diminta yang merekrut oleh daerah yakni Pemprov Kepri termaksuk gajinya.

Peruntukan rumah sakit darurat pulau Galang itu, untuk menampung pasien Covid -19 dari Jakarta jika rumah sakit di Jakarta over load.

“ Saat ini wisma atlet Senayan itu sudah 400 pasien lebih hampir overload dan rumah sakit juga sudah penuh,” katanya

Skema untuk mengevakuasi pasien itu, katanya, pihaknya telah melakukan glady di apron  terminal kargo bandara Hang Nadim Batam dan menyediakan 20 unit mobil ambulance dengan petugasnya untuk mengevakuasi pasien dari Jakarta ke rumah sakit darurat di pulau Galang.

“Memang pasien Covid-19 dari Batam bisa dirujuk ke rumah sakit darurat di pulau Galang itu, tetapi kami (seluruh pihak rumah sakit di Batam) sudah sepakat untuk mengembangkan menambah ruang isolasi di RSUD Embung Fatimah dan ruang isolasi di RS BP Batam,” katanya.

Pengembangan dan penambahan ruang isolasi itu, katanya, untuk mengantisipasi jika rumah sakit darurat di pulau Galang over load.

Dengan adanya rencana penambahan ruang isolasi di RSUD Embung Fatimah dan RS BP Batam mendapat apresiasi dan dukungan dari DPRD kota Batam, Namun DPRD kota Batam menyarankan agar menempatkan tim medis khususnya perawat yang berpengalaman

“ Setelah fasilitas dan sarana ruang isolasi itu diperbaiki diharapkan Dinas Kesehatan dapat menempatkan perawat yang berpengalaman,” katanya.

Menyikapi akan hal itu, Direktur Utama RSUD Embung Fatimah, Ani Dewiyana mengatakan pihaknya selalu menekankan kepada perawatan agar dalam penanganan pasien yang terpapar Covid -19 benar-benar sesuai SOP dengan memakai APD.  (Lam/Mn)




Post a Comment

Disqus