/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali


Asahan,Sumutrealita.com

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan menggelar silaturahmi dengan para pejuang/perintis kemerdekaan dalam rangka peringatan HUT ke-74 kemerdekaan RI diaula melati kantor Bupati Asahan, Kamis (15/8/2019).

Kegiatan ini dihadiri oleh Plt.Bupati Asahan, H.Surya BSc, Forkopimda, OPD, Kabag, Para Camat, paskibraka, KNPI, DPC legiun veteran sebanyak 93 orang, DHC 45 sebanyak 41 orang, pebabri/warakawuri sebanyak 16 orang, dan undangan lainnya

Plt.Bupati Asahan dalam sambutanya mengatakan bahwa tujuan dari kegiata ramah tamah ini dilaksanakan adalah untuk mengenang dan menghormati jasa jasa para pahlawan/pejuang kemerdekaan serta menanamkan kembali arti pentingnya nilai nilai kepahlawanan kepada para generasi muda sebagai penerus bangsa. Para generasi muda harus mampu meneladani nilai nilai dan semangat perjuangan para veteran untuk meneruskan perjuangan membangun bangsa dan negara yang kita cintai.

Lanjut Plt.Bupati Asahan mengatakan , sebagai bangsa yang arif, kita harus dapat memetik pelajaran dari masa lalu untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada saat ini. Dengan keyakinan bahwa kita semua adalah orang orang yang bisa merubah bangsa ini lebih baik lagi dimasa depan.

Ketua DPRD Asahan, H.Benteng Panjaitan SH dalam sambutannya yang disampaikan Emaris Sitorus mengatakan perjuangan dan pengorbanan bapak bapak tercatat dan terukir dalam sejarah perjuangan bangsa khususnya di Asahan.

Pada kesempatan ini, H.Benteng mengajak seluruh masyarakat untuk berjuang dengan cara turut aktif melakukan pembangunan di segala bidang sesuai cita cita para pejuang.

Sementara itu, Ketua LVRI Asahan, Bungaran Tua Pasaribu menyampaikan kemerdekaan Indonesia diperoleh dari hasil perjuangan seluruh komponen bangsa yang beragam suku, kepercayaan dan agama yang beragam dari Aceh hingga Papua (Sabang sampai Merauke).

Sejarah perjuangan dan mempertahankan kemerdekaan oleh rakyat Asahan ditandai dengan adanya tugu di Pasar Lembu Kecamatan Air Joman, tugu Imam Bonjol, tugu sarang helang, tugu dipaku area, tugu gunung melayu , tugu Bandar Pulau dan lainnya.

Sungai Asahan yang mengalir dari Porsea hingga Tanjung Balai menjadi saksi sejarah dalam genjatan senjata antara Indonesia dan Belanda sesudah agresi I, Belanda menandatangani bahwa sungai Asahan menjadi garis demarkasi (statusquo line) untuk wilayah Sumatera Timur. Saat itu Pemerintahan Kabupaten Asahan pindah ke Pulau Rakyat dan seluruh pejuang Medan Area mundur ke garis belakang. Masyarakat Pulau Rakyat tanpa pamrih bergotong royong membantu logistik para pejuang dan Pemkab Asahan, kata Pasaribu.

Acara ini juga dirangkai dengan pemberian bingkisan secara simbolis kepada para pejuang yang diserahkan langsung oleh Plt.Bupati Asahan dan Forkopimda Asahan. (DS)

Post a Comment

Disqus