/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali


ASAHAN,Sumutrealita.com – Fraksi Kedaulatan Umat abstain dan fraksi ini tidak menyampaikan pandangan fraksi mereka terhadap nota keuangan Rancangan APBD kabupaten Asahan Tahun Anggaran (TA) 2018 pada rapat paripurna yang digelar di gedung DPRD kabupaten Asahan, Senin (4/12/2017).

Menurut laporan Sekretaris DPRD Asahan, Syahrul Efendi Tambunan SH, jumlah anggota DPRD Asahan sebanyak 45 orang dan yang menghadiri rapat paripurna ini sebanyak 29 orang, izin sebanyak 4 orang dan yang tidak hadir tanpa alasan sebanyak 12 0rang.

Ketua DPRD Asahan, H Benteng Panjaitan SH saat memimpin sidang paripurna mengintruksikan agar tujuh Fraksi yang ada di DPRD kabupaten Asahan membacakan pandangan umum fraksi mereka terhadap nota keuangan Rancangan APBD kabupaten Asahan TA 2018 secara bergantian .

Yang pertama menyampaikan pandangan umum terhadap nota keuangan RAPBD kabupaten Asahan TA 2018 adalah fraksi Golkar dilanjutkan dengan fraksi PDI-Perjuangan kemudaian fraksi PAN, fraksi Demokrat dan fraksi Gerindra serta fraksi Hanura.

Namun ketika Benteng mempersilahkan fraksi Kedaulatan Umat untuk menyampaikan pandangan umumnya, tak seorangpun yang hadir, sehingga sidang diskor 5 menit.

Benteng memerintahkan Sekwan untuk menanyakan fraksi Kedaulatan Umat, apakah mereka bersedia menyampaikan pandangan umumnya. Setelah Sekwan turun dan menanyakan, ternyata tak seorangpun anggota fraksi Kedaulatan Umat yang bersedia. Akhirnya skor dicabut dan sidang dibuka kembali dan akhirnya ditutup secara resmi oleh Ketua DPRD Asahan.

Abstainnya Fraksi Kedaulan Umat ini menuai protes dari berbagai elemen masyarakat pasalnya aspirasi masyarakat yang telah memilih mereka tidak bisa diakomodir oleh fraksi ini.

Ketua DPD KOMNAS WI Kabupaten Asahan, Muhammad Adenan Dalimunthe yang di dampingi rekannya Zulham Nainggolan menyikapi atas abstainnya Fraksi Kedaulatan Umat ini menilai kelakuan fraksi Kedaulatan Umat sangat memalukan terkesan anggota fraksi tersebut belum dewasa berpolitik dan tidak bertanggung jawab atas amanah yang diberikan masyarakat kepada mereka

Padahal, katanya, sejak tahun 2017 honor dan tunjangan anggota DPRD Asahan telah dinaikkan, namun mereka tetap enggan hadir pada sidang paripurna yang merupakan momentum yang harus digunakan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat demi kemajuan kabupaten Asahan sesuai visi dan misi bupati Asahan, Taufan Gama Simatupang untuk mewujudkan masyarakat Asahan yang Religius, Sehat,Cerdas dan Mandiri

Sementara itu, Ketua DPRD Asahan, Benteng Panjaitan menanggapi seringnya anggota DPRD Asahan tidak hadir atau bolos saat sidang paripurna menyebutkan bahwa selaku Ketua ia telah menyampaikan kepada seluruh anggota agar hadir setiap hari kerja, khususnya saat sidang paripurna namun himbauannya ini tidak dipatuhi anggota DPRD Asahan khususnya dari Fraksi Kedaulatan Umat.

Ketua Fraksi Kedaulatan Umat, H Hendrik Siregar SH saat akan dikonfirmasi tidak berada diruang kerjanya.

“Waduh waduh,,, tampaknya anggota dewan kita terkesan makan gaji buta ini,” ujar seorang awak media yang kecewa lantaran H Hendrik Siregar SH tidak ada diruangannya. 

(DS)

Post a Comment

Disqus