/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali



MEDAN, Sumutrealita.com - Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan, Drs. H.T. Dzulmi Eldin S, M.Si, dan Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan, meninjau langsung keadaan Sungai Babura, Selasa (18/09/2018). 

Gubsu, Wali Kota, dan Bupati Deli Serdang langsung menuju ke pinggiran Sungai Babura. 

Turut dalam peninjauan itu Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatra II, Roy Panagong Pardede. 

Diketahui Sungai Babura mengalami pendangkalan dan penyempitan sehingga tidak mampu lagi menampung limpahan air dari gunung saat hujan turun deras dan lama. 

Akibatnya, air sungai meluap hingga merendam rumah-rumah penduduk sekitar. Ketinggian air mencapai 2,5 meter. 

Setelah melakukan peninjauan, Gubsu, Wali Kota Medan, dan Bupati Deliserdang, melakukan dialog dengan masyarakat yang telah berkumpul di halaman depan kantor Kelurahan Beringin. 

Sambil terus berdiri, Gubsu, Wali Kota Medan, dan Bupati Deliserdang mendengarkan aspirasi dari masyarakat yang menjadi korban luapan air Sungai Babura ini. 

Mereka meminta agar persoalan banjir ini diselesaikan dengan tuntas. Di samping itu, warga mengeluhkan, sudah tiga bulan distribusi air bersih ke rumah-rumah mereka tersendat. Menanggapi itu, Gubsu mengatakan, pihaknya bersama Wali Kota Medan dan Bupati Deliserdang juga para kepala daerah terkait akan serius untuk mengatasi persoalan banjir ini sampai tuntas. 

Karena itu, lanjut Gubsu, dia bersama Wali Kota Medan, Bupati Deliserdang, juga Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatra II, Roy Panagong Pardede, dan segenap pimpinan OPD terkait baik di lingkungan Pemprovsu, Pemko Medan, dan Deliserdang sengaja menggelar rapat koordinasi di lokasi banjir. 

"Kami ingin langsung melihat fakta di lapangan, tidak hanya mendengar laporan", ujar Gubsu. 

Dalam kesempatan itu, Gubsu juga meminta kesadaran seluruh masyarakat untuk menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah di sungai. Soal distribusi air bersih yang terganggu selama tiga bulan ini, Gubsu langsung memanggil Dirut PDAM Tirtanadi, Sutedi Raharjo. 

Gubsu memerintahkan kepada Dirut PDAM segera mengatasi persoalan warga ini dalam waktu sesingkat mungkin. 


Gubsu menegaskan, tidak ingin mendengar laporan serupa terjadi juga di daerah lain. Jika itu terjadi, Gubsu menyatakan, akan melakukan tindakan tegas, berupa pencopotan jabatan. 

Setelah mendengarkan keluhan warga Kelurahan Beringin, Gubsu mengelar rapat koordinasi di aula kantor lurah Beringin. Ikut pula dalam rapat itu Wali Kota Medan, Bupati Deliserdang dan Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatra II, Roy Panagong Pardede, dan segenap pimpinan OPD terkait baik di lingkungan Pemprovsu, Pemko Medan, dan Deliserdang. 

Tidak hanya itu, rapat itu juga menghadirkan dari kalangan akademisi. 

Dalam rapat itu disimpulkan, perlunya kerja sama yang sangat sinergis antar kabupaten/kota untuk mengatasi persoalan luapan air dari sungai. 

Apalagi memang, tanggung jawab penanganan sungai, termasuk sungai-sungai di Medan, ada di tangan pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai. Dalam rapat itu juga mengemuka pentingnya normalisasi sungai-sungai berupa pendalaman, pelebaran, dan pembangunan jalan speksi di samping sungai. 

Setelah mendengar berbagai masukan, Gubsu memutuskan agar dibentuk sebuah tim terpadu. Tugas awal tim yang terdiri dari unsur Pemprovsu, Pemko/Pemkab, BWS, dan segenap OPD terkait ini adalah memetakan secara rinci permasalahan sungai di masing-masing wilayah. 

Pemetaan ini akan menjadi dasar dalam membuat langkah-langkah penanganan secara sistematis dan terpadu.

 Wali Kota Medan, Drs. H.T. Dzulmi Eldin S, M.Si sangat mendukung langkah Gubsu dalam menangani persoalan banjir akibat sungai tidak mampu menampung debit Iagi. 

Dengan penanganan secara terpadu dan koordinatif ini, lanjut Wali Kota, diharapkan persoalan ini dapat diatasi dengan baik. (AzMi)

Post a Comment

Disqus