/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali



BANYUWANGI, Sumutrealita.com - Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Ir H Soekirman mendampingi Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) H. Musa Rajekshah untuk melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut di Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur, Senin (21/10/2019) pagi.

Selain Bupati Sergai, turut serta dalam rombongan, Bupati Labuhan Batu Utara H Khairuddin Syah Sitorus, Wakil Bupati Karo Cori br Sebayang dan Sekdakab Langkat dr. Indra Salahuddin ke PT Bumi Suksesindo (BSI) yang merupakan perusahaan tambang emas.

Wagubsu H Musa Rajekshah menyampaikan bahwa Kunker ini dalam rangka studi tiru ke Banyuwangi menyangkut pengelolaan pertanian, peningkatan PAD, pariswisata dan teknologi informasi untuk dapat diaplikasikan di daerah masing masing. 

Saat tiba di lokasi, Wagubsu beserta rombongan disambut hangat oleh Presiden Direktur PT BSI Adi Adriansyah Sjoekri dan General Manager Operations James Francis.

Dihadapan para rombongan, Adi Adriansyah Sjoekri menjelaskan bahwa perusahaan pertambangan ini merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan luas areal sekitar 5.000 ha serta memiliki potensi kandungan emas yang dapat dikelola hingga mencapai 30 tahun.

Presiden Direktur PT BSI mengisahkan, tambang emas ini dibuka sejak bulan Maret 2017, selain emas juga menambang perak. Dalam waktu dekat juga akan dibuka terowongan sepanjang 2 km untuk memastikan adanya deposit tembaga di areal ini.

“ Perusahaan tambang PT BSI ini sudah ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional yang merupakan kawasan pertambangan emas secara nasional di Indonesia yang terus mendapat perhatian, pengawasan dan pengawalan dari pemerintah pusat terhadap seluruh proses dan aktifitas pertambangan,” katanya.

Senada dengan Adi Adriansyah Sjoekri, General Manager Operations James Francis menambahkan, sebagai sebuah usaha pertambangan emas PT BSI telah menerapkan safety induction dan keamanan lingkungan. Dalam proses penerapannya juga sudah menerapkan azas selain Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

 Selain itu juga lanjutnya, telah menerapkan perusahan yang beroperasi secara aman tanpa ada insiden "be safe no incident" yaitu perusahaan yang taat kepada paraturan perundangan dan taat pada lingkungan. Perusahaan ini menyerap tenaga kerja 99% orang Indonesia, dari 99% tersebut 60% adalah tenaga kerja dari masyarakat Kab Banyuwangi.

Lebih lanjut disampaikan James Francis, perusahaan tambang ini juga selalu merealisasikan CSR nya kepada masyarakat sekitar. Sampai saat ini sudah sekitar 25.000 jiwa masyarakat Kab Banyuwangi di sekitar PT BSI mendapatkan manfaat dari perusahaan pertambangan ini.

CSR itu antara lain berupa pendampingan terhadap para petani dalam mengelola pertanian padi, kopi dan buah naga. Pembangunan saluran irigasi pertanian, pembangunan rumah ibadah dan sekolah untuk warga. Juga dibangun infrastruktur jalan baik pembangunan baru maupun rehabilitasi yang bermanfaat bagi masyarakat Kab Banyuwangi, tandas James Francis.

UMKM Binaan PT BSI.

Saat mengunjungi perusahaan tambang tersebut, rombongan singgah di pusat oleh-oleh UMKM center, yang menjual produk UMKM Banyuwangi berupa kopi robusta, berbagai macam jamu untuk kesehatan, makanan ringan seperti dodol dengan berbagai varian rasanya termasuk dodol buah naga, keripik dari berbagai jenis dan lainnya. Pusat oleh-oleh ini merupakan binaan dari perusahaan tambang emas PT BSI sebagai bentuk kepedulian terhadap peningkatan usaha rumah tangga masyarakat Banyuwangi.

Saat berkesempatan menyinggahi pusat UMKM, Bupati Sergai Ir H Soekirman berpendapat bahwa perusahaan tambang emas ini berkomitmen kuat terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Banyuwangi. Apa yang sudah dilakukan hingga sejauh ini, merupakan cara untuk mengangkat derajat kehidupan masyarakat secara ekomoni sehingga terbebas dari kemiskinan dengan membuka lapangan kerja dan menopang UMKM untuk kehidupan masyarakatnya, kata Bupati.

Bupati Banyuwangi Sambut Kedatangan Rombongan

Malam harinya, rombongan Wagubsu dan Bupati Sergai diterima oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pendopo Sri Tanjung yang merupakan Rumah Dinas Bupati Banyuwangi.

Bupati Abdullah Azwar Anas mengisahkan bagaimana sulitnya diawal untuk operasional tambang emas PT BSI. Sebagian masyarakat demo minta tambang ditutup, namun sebagian lagi demo minta tambang emas ini tetap dibuka.

 “ Saat itu, saya melakukan negosiasi kepada kedua kelompok tersebut dengan berprinsip Pemkab Banyuwangi dan masyarakat harus mendapatkan manfaatkan dari keberadaan tambang ini,” terangnya.

 

Dengan perjuangan dan negosiasi demi kepentingan rakyat Banyuwangi, maka saat ini tambang terus tetap beroperasi dengan kontribusi, masyarakat Kabupaten Banyuwangi mendapatkan 10% dari 100% saham di induk perusahaan. Total saham masyarakat Banyuwangi melalui Pemkab yang masuk dalam APBD sekitar 1,47 triliun. Kontribusi saham tersebut  tidak dikelola oleh BUMD akan tetapi masuk kedalam APBD, supaya rakyat bisa mengontrol, kisahnya. 

Dalam hal investsi Bupati Banyuwangi menerapkan postur investasi yang utama barulah perizinannya. Perusahaan itu bergerak dulu membangun setelah diperoleh hasil atau keuntungan dan telah beroperasi barulah proses perizinannya dilakukan. Yang penting bisa meningkatkan lapangan kerja dan mengangkat kesejahteraan rakyat sehingga terbebas dari kemiskinan.

Hal ini terbukti dari angka kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi dahulunya 20,4% sekarang turun menjadi 7.8 persen. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Banyuwangi mendapat nilai A selama 2 tahun berturut-turut.

Sedangkan dalam destinasi wisata baru, berupa Mall Pelayanan Publik (MPP), juga ada smart kampung dimana masyarakat di kampung tersebut sudah terakses digitalisasi dengan kabel optik. Sementara itu dalam hal penerimaan ASN sangat ketat dengan sistem CAT murni dengan menambah persyaratan untuk bidang tertentu IP 3,5. THL juga dirasionalisasi dengan cara diseleksi ulang menggunakan sistem CAT, ujar Bupati Banyuwangi. 

Lebih lanjut dijelaskan Bupati Abdullah Azwar Anas, Kabupaten Banyuwangi merupakan sebuah daerah yang banyak menerapkan inovasi pelayanan publik dan selalu mendapat apresiasi, penghargaan dari pemerintah pusat sebagai kabupaten yang masuk dalam 45 besar Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) dan berulangkali mendapatkan insentif dari pemerintah pusat atas inovasi tersebut.

Selain inovasi, tambahnya, dalam bidang IT,  juga inovasi lainnya yang menyentuh kehidupan masyarakat, seperti siswa asuh sebaya yaitu orang yang mampu membantu anak yang miskin dengan memberikan uang saku bagi siswa SD 10 ribu, SMP 15 ribu, SMA 20 ribu. Ada lagi program rantang kasih yaitu sehari 2 kali Pemkab Banyuwangi memberikan makan berupa mengirimkan rantang makanan bagi janda/duda miskin yang hidup sebatang kara.

Demikian juga ada program antar obat ke orang miskin melalui gojek, selanjutnya festival wisata di Banyuwangi. Dalam setahun ada 99 festival dan festival terbesar serta populer di dunia yaitu Tour de Ijen. “

Wisata menjadi keharusan di Kabupaten Banyuwangi, karena telah menjadi program Bupati Banyuwangi sehingga semua dinas bisa menjadi Dinas Pariwisata, semua tempat adalah destinasi wisata dan semua kegiatan di Banyuwangi adalah atraksi wisata.

Oleh karenanya, untuk pengembangan wisata dan event festival tersebut sudah terbangun sinergitas yang solid dan kompak diantara semua OPD sehingga tidak ada lagi ego sektoral, semuanya untuk kepentingan masyarakat dan Kabupaten Banyuwangi,” pungkas Bupati Abdullah Azwar Anas. 

Dalam kesempatan tersebut Bupati Soekirman berharap, Kunker studi tiru ini dapat menjadi motivasi dan bahan kajian serta diterapkan di Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat dengan memperhatikan potensi dan keunikan serta kearifan lokal daerah masing-masing.
“ Pelayanan publik serta berbagai macam inovasinya, bidang pertanian, pariwisata yang berbasis lingkungan serta pengembangan informasi teknologi yang serba digital di Kab Banyuwangi menjadi studi tiru untuk diadopsi di Sumut khususnya di Sergai,” ujar Soekirman berkeyakinan.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Sergai H Soekirman didampingi oleh Kadis Kominfo Drs H Akmal, M.Si, Kadis Poraparbud Sudarno S.Sos, Kadis PMD H Ikhsan AP, M.Si dan Kadis Pertanian Radianto SP, MMA.

Loungh dan Mall Pelayanan Publik

Selanjutnya pada hari kedua, rombongan melakukan kunjungan ke Kantor Bupati Banyuwangi dan diterima oleh Chairil Ustadi Asisten Pemerintahan dan Umum (Pemum) bertempat di Loungh Pelayanan Publik. Digedung ini Pemkab Banyuwangi menerima tamu yang datang berkunjung dan telah dilengkapi dengan fasilitas informasi yang serba digital. Semua sistem penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan sudah terakses oleh aplikasi berbasis web. Dari mulai sistem pengelolaan keuangan daerah pada BPKA, bahkan masyarakat bisa mengakses SP2D serta Renja maupun DPA setiap OPD dan ringkasan APBD Kab Banyuwangi.

Asisten Pemum Chairil Ustadi didampingi Kadis Kominfo Banyuwangi Budi Santoso menjelaskan tentang pemanfaatan IT tersebut dengan sangat rinci termasuk sistem kepegawaian daerah bagi PNS, data-data penduduk miskin dan informasi tentang e-budgeting, e-planning dan informasi pemerintahan, pembangunan lainnya di Banyuwangi.

Selain itu, MPP  Kab Banyuwangi juga menjadi ikon karena semua pelayanan publik dilayani di sini. Dari mulai pelayanan akta-akta kependukan, perizinan, PU, pembayaran pajak, pelayanan listrik dan PLN, pelayanan pertanahan dan lain-lain sehingga nyaris semua pelayanan sudah terlayani di MPP.

MPP ini juga sudah dirancang dengan sistem front office dan back office untuk masing-masing layanan publik. Setiap harinya MPP ini melayanani warga masyarakat 800 -900 orang yang berurusan terkait layanan publik yang ada di Kab Banyuwangi.

Agrowisata Taman Suruh

Terdapat juga tempat yang sangat menarik, yaitu Agrowisata Taman Suruh yang dikelola oleh Dinas Pertanian Kab Banyuwangi dan sinergitas serta kerjasama dengan OPD lainnya diantaranya Dinas Pariwisata, Dinas Peternakan dan Dinas Lingkungan Hidup serta dinas terkait lainnya.
Di agrowisata taman suruh ini banyak hasil pertanian dan peternakan yang ditampilkan, bunga-bunga yang indah dan berwarna-warni, serta dapat menikmati makanan lokal seperti jagung bakar dan ubi bakar serta dapat langsung membakar ubi dan jagung tersebut, biji nangka rebus serta minum kopi robusta.

Selain itu juga terdapat makan telur dan makan daging serta minum susu kambing. Kegiatan ini dilaksanakan terpadu oleh dinas terkait. Dinas pertanian juga menyediakan angkutan pertanian bagi rakyat dengan program “ Bilaperdu” yang merupakan mobil pelayanan pertanian terpadu. Agrowisata ini cocok dikembangkan di Kab Sergai dengan konsep wisata tani di Desa Melati 2 Kec Perbaungan dan desa-desa lainnya.

Bangsring Underwater

Kunjungan diakhiri dengan meninjau objek wisata lingkungan dan edukasi ke Bangsring Underwater. Ditempat ini melihat rumah apung penangkaran ikan dan terumbu karang. Terumbu karang ini terbuat dari limbah plastik dan styrofoam yang didaur ulang dengan alat khusus menghasilkan premium 5 kg plastik dan styrofoam diolah menjadi premium, sampahnya tinggal 2 sendok dibuat jadi semen untuk bahan pembuat trumbu karang.

Limbah plastik ini juga dibuat menjadi fish apartemen untuk tempat ikan bersarang dan bertelur serta berkembang biak. Ada juga klinik ikan tempat penyembuhan hiu yang terluka karena jaring nelayan dan dilepas kembali ke laut. Penghasilan dan pendapatan BUMDes dari objek wisata ini bisa mencapai 600-700 juta per bulan dan pada saat hari tertentu bisa mencapai 1 miyar per bulan. Dari penghasilan tersebut disisihkan 10% untuk PAD Kab Banyuwangi.

Taman Nasional Baluran

Kunjungan diakhiri ke Taman Nasional Baluran. Di tempat ini terdapat Savana Bekol yaitu lapangan rumput yang luas sejauh mata memandang, kering dan tandus. Oleh masyarakat sekitar tempat ini disebut "the little africa" karena padang rumputnya yang tandus dan kering, tanahnya pun retak-retak semakin keringnya. Terdapat juga hewan liar seperti monyet, kijang, kerbau liar dan banteng. Di ujung Taman Nasional Baluran ini terdapat pantai Bama dengan hutan bakau yang indah. (Red/Bon)

Post a Comment

Disqus