/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali


SERGAI, Sumutrealita.com –
Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) sebagai organisasi Pemerintah Kabupaten seluruh Indonesia yang beranggotakan 416 Kabupaten, memiliki visi dan misi strategis bagi daerah yang dituangkan kedalam tugas pokok dan fungsi Apkasi yang bermuara pada terciptanya pemerataan yang nyata, pembangunan berkelanjutan dan terciptanya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“ Perjuangan APKASI di bidang pendidikan, fokus tiga hal terkait kualitas pendidikan kita di level internasional yaitu Program Peningkatan Mutu Guru antara lain dengan metode Smart Teaching, bagaimana mengajar itu lebih menyenangkan. Pada bidang studi Matematika dan Bahasa Inggris, sebab khusus bahasa Inggris menjadi salah satu syarat penting dalam persaingan global,” kata Staf Ahli Bidang Pendidikan dan Kesehatan APKASI Himmatul Hasanah, MP saat melakukan audensi dengan Bupati dan Wakil Bupati Sergai Ir H Soekirman dan H Darma Wijaya, Selasa (29/10/2019).

Audiensi APKASI itu dilaksanakan di Ruang Audiensi Bupati, kemudian dilanjutkan dengan Sosialisasi Program Unggulan Bidang Pendidikan (Matematika dan Bahasa Inggris) di ruang Aula Sultan Serdang, Komplek Kantor Bupati.

Selain Staf Ahli Bidang Pendidikan dan Kesehatan APKASI Himmatul Hasanah, MP audensi itu juga dihadiri oleh timnya, Asisten Ekbangsos Ir H Kaharuddin, Kadis Pendidikan Drs Joni Walker Manik, MM beserta jajaran, Kadis Kominfo Drs H Akmal, M.Si, Kepala BKD Drs Dimas Kurnianto, SH, M.Si, Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan se-Sergai.

Himmatul Hasanah, MP juga menjelaskan topik permasalahan tentang kondisi tenaga pengajar khususnya guru honorer dan kekurangan guru yang masif namun hingga sekarang belum teratasi secara signifikan. Pada kenyataannya, terdapat sekitar 60% guru honorer, jika tidak diatasi dengan segera, sementara guru honorer tersebut belum mendapatkan penghargaan dan penghasilan yang sesuai dengan pengabdiannya.

Hal ini terus-menerus menjadi bahan kajian di APKASI bersama para bupati seluruh Indonesia. Pada intinya, pendidikan harus dilihat secara holistik. Mulai dari ketersediaan bangunan sekolah, sarana dan perlengkapan pendukung proses belajar mengajar. Jika bicara infrastruktur dan sarana kelengkapan, tentu kita tidak bisa menafikan bahwa pemerintah terus berusaha meningkatkan dua hal ini.

APKASI melihat, tenaga pengajar harus mendapat perhatian dan bimbingan intensif, sehingga proses transfer ilmu di sekolah berlangsung baik, proses belajar menyenangkan, ada interaksi aktif antara pendidik dan anak didik serta bagaimana menciptakan orientasi pada hasil.

Menyikapi hal itu Bupati Sergai Ir H Soekirman mengucapkan terima kasih dan kehormatan atas kunjungan serta perhatian APKASI di Kabupaten Serdang Bedagai ini. Pemerintah Daerah sangat mengapresiasi perhatian dan rencana solusi bagi para guru honorer saat ini. Terkait hambatan dan segala permasalahan dengan subjek Guru Honorer semuanya bergantung pada tiga hal yaitu Kompetensi, Distribusi dan Renumerasi.

Terkait kompetensi, katanya, Sumber daya menusia menjadi kunci penting untuk memenangkan persaingan global. Tenaga profesional dalam negeri bersaing dengan tenaga kerja asing dan menimbulkan persaingan ekonomi yang ketat. Kondisi ini menyebabkan adanya urgensi terhadap kemampuan bahasa Inggris.

Di Asia, tingkat kemampuan bahasa Inggris masyarakat Indonesia masih di bawah Malaysia dan India yang berada di level tinggi, lalu diikuti oleh Korea Selatan, Vietnam, Jepang dan Taiwan. Hal tersebut menunjukkan perlu adanya kesadaran dari masyarakat Indonesia khususnya guru untuk meningkatkan kemampuan dalam berbahasa Inggris, yang disertai dukungan dari berbagai pelaku sektor pendidikan, baik dari sektor formal maupun informal.

Kemudian permasalahan kedua adalah kurang meratanya distribusi tenaga pendidik khususnya tenaga honorer. Dari total 5.905 jumlah ASN Kabupaten Sergai, 4.000 orang diantaranya tenaga fungsional (tenaga pendidik dan kependidikan), serta terdapat 1530 tenaga kontrak. Dari jumlah tersebut masih terdapat beberapa wilayah yang kekurangan guru khususnya mata pelajaran matematika dan bahasa Inggris.

Kemudian yang ketiga adalah renumerasi atau penghargaan atas jasa yang setimpal atas pengabdian dan kerja keras para guru honorer tersebut. Jika ketiga hal diatas dapat kita penuhi, maka otomatis tingkat kesejahteraan guru honorer akan meningkat dan tidak terlalu bergantung kepada Pemerintah Pusat untuk diangkat menjadi PNS.

Sementara itu Wabup Sergai H Darma Wijaya menyampaikan Mutu pendidikan kita harus ditingkatkan, hindari dan hilangkan pola fikir mencari keuntungan pribadi saja ketimbang bekerja ikhlas dan mengabdi sebagai tenaga pendidik. Untuk memperbaiki hal tersebut diatas hendaknya kita cari akar masalah dari problematika pendidikan sehingga nantinya setelah hal yang tidak baik akan diperbaiki, yang buruk ditinggalkan serta mari menyatukan tujuan bersama untuk masyarakat yang cerdas dan sejahtera.

“Jika hal tersebut dapat kita lakukan, maka Insya Allah mutu pendidikan kita akan meningkat dengan sendirinya. Niatkan untuk kebaikan kita semua dan kelanjutan pendidikan anak cucu kita kelak,” katanya.
 
(Red/BS)

Post a Comment

Disqus