/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali

Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Kisaran, Syahruddin Lubis (Fhoto : Sumutrealita.com)
ASAHAN, Sumutrealita.com –  SMA Negeri 2 Kisaran mengutip uang kepada seluruh muridnya sebesar Rp 100 ribu,- hingga Rp 150,- ribu,-  dan uang tersebut harus diberikan sebelum tanggal 10. Pihak sekolah menyebutkan  uang tersebut merupakan uang sumbangan yang disetujui oleh seluruh orang tua murid dalam rapat komite .
Sebagian masyarakat menilai uang sumbangan itu seharusnya tidak perlu dilakukan mengingat SMA Negeri 2 Kisaran sesuai jumlah muridnya sudah banyak menerima dana BOS.
Seperti disampaikan oleh mantan Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC.IPNU) Kabupaten Asahan, Dicky Syahtria mengatakan bahwa disinyalir SMA Negeri 2 Kisaran salah satu SMA di Asahan yang terbesar melakukan pengutipan kepada muridnya.  Padahal jumlah muridnya termasuk paling banyak sehingga Dana BOS yang diterima pun mencapai milyaran Rupiah.
"Sesuai TA 2017 / 2018 jumlah murid SMA Negeri 2 Kisaran sebanyak 925 orang satu orang siswa menerima dana BOS sebesar Rp 1,4 juta, -  jadi jumlah dana BOS seluruhnya sebesar 925 x Rp.1.400.000 = Rp.1.295.000.000 per tahun  (Satu Milyar dua ratus sembilan puluh lima juta )."kata Dicky.
Sementara itu  Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Kisaran Syahruddin Lubis saat ditemui di ruang kerjanya pada, Jum'at (6/10/2017) mengatakan mengenai uang yang dikumpulkan dari murid-muridnya itu bukan uang sekolah tapi itu merupakan uang sumbangan yang telah disepakati oleh seluruh orang tua murid yang disetujui dalam rapat komite.
"Itu bukan uang sekolah melainkan uang sumbangan yang diberikan Orang tua murid kita, dan orang tua murid telah menyetujuinya pada rapat komite dan tidak ada yang merasa keberatan dengan uang sumbangan itu."jelas Syahruddin.

Syahruddin juga menjelaskan bahwa Sekolah yang dipimpinnya itu merupakan sekolah terbaik, sudah banyak alumni dari SMA Negeri 2 Kisaran yang sukses sampai ada yang kuliah di Luar Negeri karena prestasinya dan banyak siswa kita yang meraih prestasi dalam perlombaan baik di tingkat daerah maupun tingkat Nasional hal ini merupakan kebanggaan bagi Kabupaten Asahan.
Lebih lanjut Syahruddin mengatakan disekolah yang dipimpinnya banyak kegiatan ekstrakulikuler jadi uang sumbangan tersebutlah yang kita pergunakan , baik untuk biaya konsumsi siswa/i maupun biaya transportasi kalau mereka tampil.
Saat di tanya kepada Syahruddin, mengapa di SMA Negeri yang lain di Kabupaten Asahan  seperti SMA N 1 Kisaran hanya mengutip sebesar Rp.60. ribu,-  dan SMA N 3 Kisaran hanya Rp 55 ribu,- hingga Rp 60 ribu,-  Lubis malah mengatakan agar sekolah yang dipimpinnya tidak dibandingkan dengan sekolah yang lain.

"Kami sekolah terbaik yang sudah mendapatkan Adiwiyata , sudah banyak prestasi yang kami dapatkan , saya pun dapat lencana dari Presiden Republik Indonesia" katanya dengan bangga  menunjukkan lencana yang tertempel di atas kantong bajunya.

Kalau mau bandingkan kesekolah bonafit yang di luar kota, katanya, sumbangan yang di terima sekolah tersebut hingga sampai jutaan rupiah pun ada.

Beberapa waktu lalu, ketua Satuan Pelajar  Ikatan Pemuda Karya (Satpel IPK) Kabupaten Asahan,  M Ryan Syahputra menggelar aksi unjuk rasa di kantor UPT SMA/SMK, dalam apartemennya mereka menyatakan dengan tegas menolak dugaan pungutan berkedok sumbangan pendidikan di SMA Negeri serta mereka juga meminta kepada UPT Dinas Pendidikan Provinsi Sumut untuk mengevaluasi Jabatan Kepala SMA Negeri yang melakukan pungutan yang tidak resmi yang telah meresahkan orang tua murid.

Para unjuk rasa juga menuding bahwa kutipan yang dilakukan SMA Negeri 2 Kisaran itu sangat besar sekali apalagi seluruh murid diharuskan memberikannya sebelum tanggal 10 setiap bulan dan besarnya Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu,-.
 (DS)

Post a Comment

Disqus