/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali


ASAHAN, Sumutrealita.com - Asisten I Sekdakab Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar S Sos  hadiri reses anggota DPRD Sumut, Edi Rangkuti dikantor DPC PDI-P Asahan, Selasa (3/10/3017).

Pada kesempatan tersebut, Taufik mengatakan Kabupaten Asahan yang terdiri dari 177 Desa dan 27 Kelurahan yang tersebar di 25 Kecamatan berpenduduk hampir 1 juta jiwa memiliki wilayah yang cukup strategis. Namun ada wilayah di Asahan yang bukan kewenangan Kabupaten, namun kewenangan pihak Provinsi. 

Pemkab Asahan mengharapkan kerja sama yang baik untuk menuntaskan visi Pemkab Asahan yakni terwujudnya Asahan yang Religius, Sehat, Cerdas dan Mandiri. Dengan reses ini kita mengharapkan dapat mensinkronkan kebijakan demi  pembangunan.

Sesuai dengan RPJMD, ada dua termin yaitu, 12-13, artinya 12 kecamatan tahun 2017 ini yang mendapat “kue” pembangunan di 4 pilar, yakni, infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan pertanian.
 
Untuk 13 Kecamatan lainnya, akan mendapat 'kue' pembangunan di luar 4 pilar pembangunan, namun 13 Kecamatan ini akan  mendapatkan 4 pilar pembangunan pada 2018 mendatang. "Artinya, di 12 kecamatan off 4 pilar pada 2018, maka besar harapan kita peran serta DPRD Sumut, mensukseskan pembangunan di Asahan, khususnya bagi anggota DPRD dari Dapil Asahan, Tanjung Balai dan Batubara, ujar Taufik.

Sementara itu, pada saat sesi tanya jawab yang diberikan kepada masyarakat, salah satu yang menghadiri, bernama Guntur , meminta Edi Rangkuti untuk benar-benar fokus membangun pelosok desa, di wilayah Asahan dan pembangunannya dengan mutu yang baik.

"Keseriusan DPRD  provinsi sangat penting untuk proses pembangunan terutama di desa –desa, khususnya pembangunan jalan. Di mana banyak pekerjaan yang selesai dikerjakan namun mutunya tidak bertahan lama," ujar Guntur.
 
Guntur juga mengharapkan perhatian pihak DPRD Sumut untuk dunia pendidikan di tingkat menengah atas dalam hal fasilitas sekolah, pendidikan lanjutan untuk pengajar, kesejahteraan pengajar  yang menurutnya belum sejahera bila ingin meningkatkan mutu pendidikan.
 
Menanggapi beberapa masukan dan saran dari warga, Edi Rangkuti berjanji akan menyampaikan hal tersebut untuk dibahas di tingkat provinsi.

“Inilah yang dimaksud jemput bola, kita akan mengetahui apa yang diinginkan masyarakat dan kita akan membahasnya para rapat rapat di tingkat propinsi,” kata Edi.

(DS)

Post a Comment

Disqus