/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali

Ilustrasi (Fhoto : istimewa)

LABUAN BAJO  - Selamat Hari Kopi Internasional. Indonesia harus bangga di hari ini, karena kita memiliki kekayaan itu yang berasal dari Flores.

Kopi Flores dikatakan anugerah luar biasa. Ada beberapa alasan yang menyertainya.

"Khasiat dr kopi Flores luar biasa dibanding kopi yang lain. Keaslian biji kopinya dari faktor geografis alam sehingga menghasilkan kopi yang bagus. Karena tanpa pupuk pun jadi," jelas Florianus Nandi yang juga guide lokal di Flores.

Awalnya, kopi di Flores berjenis robusta. Pada tahun 1911 dibawa oleh Belanda. Lalu jenisnya berganti.

"Kemudian didatangkan kopi arabika dari Kolombia kalau tidak salah tahun 1927. Sekarang disebut bajawa," jelas Flori.

Ia menjelaskan bahwa umumnya kopi ada di daerah pegunungan. Banyak penghasil kopi ada di Waerebo Kabupaten Manggarai Tengah, Ndoso di Kabupaten Manggarai Barat, Lelak di Kabupaten Manggarai Tengah, Bajawa di Kabupaten Ngada hingga di Colol dari Kabupaten Manggarai Timur," urai dia.

Kata Flori, kini ada kopi yang berjenis arabika dan robusta. Namun yang dominan sekarang adalah jenis arabika.

Bertahun-tahun berlalu, ritel kedai kopi dunia melirik hasil dari bumi Flores. Adalah Starbucks yang telah memanen hasilnya.

"Starbucks itu kepanjangan tangannya ada di setiap kampung-kampung di Pulau Flores. Dia menyeleksi saat panen," kata dia.

Flori menyebut panen kopi jenis arabika ada di bulan Juni-Agustus. Lalu kopi jenis robusta dipanen dari Agustus sampai September.

"Untuk Starbucks mereka bekerjasama dengan petani kopi untuk meningkatkan perekonomian. Dan petani dapat penghasilan lebih karena tumpang sari dalam pertaniannya karena pengembangan perusahaan itu," terang dia.

Dan, Indonesia punya penghasil kopi yang sangat banyak mulai dari Aceh hingga Lampung, pegunungan di Jawa Barat hingga Banyuwangi, Bali, NTT, Sulawesi dan terakhir di Papua. Selamat Hari Kopi Internasional!


(detik.com)

Post a Comment

Disqus