/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali



JAKARTA – Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, menilai jika hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menjadi pihak oposisi pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan terasa sangat berat.

Nantinya, kata Ujang, PKS bakal cenderung "dikerjai" oleh partai politik yang berada di barisan koalisi jika ingin menentukan atau memutuskan suatu kebijakan.

"Ya berat, bahkan PKS sendiri sudah mengakui kalau sendirian akan berat, karena akan cenderung 'dikerjai'," ucap Ujang ketika berbincang dengan Okezone, Sabtu 12 Oktober 2019.

"Partai yang menjadi oposisi harus memiliki daya tahan kuat. Karena ketika mengkritik pasti akan ada serangan balik dari pemerintah," tambah Ujang.

Jikapun dibantu jajaran oposisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN), Ujang memprediksi kontrol terhadap pemerintahan yang sedang berkuasa menjadi tidak efektif.

"Kalau hanya PKS atau ditambah PAN tidak akan mengubah keadaan, tidak akan ada check and balance," tutur Ujang.

Seperti diketahui, isu PKS akan berdiri sendiri menjadi parpol oposisi kembali mencuat usai bertemunya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Jokowi untuk kedua kalinya.

Selain itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono telah mengungkapkan bahwa pihaknya bakal mendapat jatah tiga menteri dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin untuk lima tahun mendatang.
(okezone.com)

Post a Comment

Disqus