/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali

 


BATAM, Sumutrealita.com - Ketua Komisi IV DPRD Kota Batam Drs Ides Madri,MM meminta instansi terkait untuk mencari tahu di perusahaan mana yang paling banyak menggunakan Tenaga Kerja Asing (TKA) .

“ Jika posisi jabatan yang dijabat oleh tenaga kerja asing itu dapat dijabat oleh tenaga kerja local untuk apa tenaga kerja asing itu bekerja terlalu lama di kota Batam, “ kata Ides Madri saat memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait penerimaan penganggaran dan penyerapan dana Izin Memperkerjakan Tenaga Asing (IMTA) yang dilaksanakan di ruang rapat Komisi IV DPRD Kota Batam, Batam Centre, Batam, Rabu (9/6/2021).

Ia menyebutkan suatu daerah tidak perlu bangga jika di daerahnya banyak tenaga kerja asing hal itu menunjukkan seakan anak bangsa kita tidak mampu bersaing dengan tenaga kerja asing.

Ides Madri menyebutkan bahwa retribusi dari IMTA hanya 100 dolar AS per bulan.  

Untuk retribusi IMTA baru dibayarkan ke Kementerian Tenaga Kerja. Sementara retribusi IMTA perpanjangan dibayarkan ke pemerintah daerah.

Besarnya tarif retribusi perpanjangan IMTA ditetapkan paling tinggi sebesar tarif penerbitan IMTA yang ditetapkan dalam PP mengenai jenis dan tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang berlaku pada kementerian bidang ketenagakerjaan. 

Besarnya tarif Retribusi Perpanjangan IMTA ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Di Batam, retribusi perpanjangan IMTA diatur dalam Perda Nomor 4 Tahun 2013 tentang Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing.

Ides Madri mempertanyakan sejak terbitnya Perda Nomor 4 Tahun 2013 apakah sudah diterbitkan Perwakonya sebab jika Perwako itu belum ada maka sama saja Perda itu mandul.

“ Perwako itu adalah Petunjuk Teknis (Juknis)  atau Petunjuk pelaksana (Juklak) dari perda tersebut,” katanya.

RDP itu juga dihadiri anggota Komisi IV DPRD Batam, Muhammad Yusuf , Taufik Muntasir ,Nina Mellanie,B.Bus MM,Capt Luther Jansesn, Aman,Spd,MM dan dihadiri sejumlah OPD Pemko Batam seperti Manyulis dari Dinas Tenaga kerja (Disnaker) Kota Batam, Kabag Adpem Saiful Bahri, Yosse Rizal dari BPKAD. (Lan)


Post a Comment

Disqus