/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali

Kepala Desa Teluk Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga Edi Hendra (Fhoto : gerbanglingga.com)
LINGGA, Gerbanglingga.com -  Kepala Desa Teluk Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga Edi Hendra membenarkan bahwa saat ini masyarakatnya menopang kehidupnya dari sektor perkebunan sagu yang sudah ada dari turun-temurun, meski harga jual cukup murah di pasaran namun hanya inilah satu-satunya sektor perekonomian yang bisa di andalkan oleh masyarakat.

“'Ya apa mau di kata, dari pada tidak ada kerja dan tidak makan meskipun harganya cukup murah mau tidak mau inilah usaha rakyat saat ini,''ujar Edi saat di jumpai di ruang kerjanya Selasa (22/3/2017).

Dijelaskan Edi pohon Sagu di Desa Teluk cukup produktif sebab selain sebagai penopang perekonomian masyaralat saat ini, pohon sagu-sagu tersebut tidak perlu di tanam mereka akan tumbuh subur dengan sendirinya dan pemilik kebun biasanya hanya membersihkan areal pohon saja.

Menurut Edi untuk setiap bulannya para petani Sagu bisa menghasilkan 100 hingga 150 ton Sagu. meski saat ini di pasaran hanya di bandrol 1100 (seribu seratus) perkilonya namun Edi yakin apabila di olah untuk dijadikan makanan atau kue maka harga sagu jauh akan lebih menguntungkan, namun sayangya hingga saat ini tidak ada investor atau bapak angkat yang dapat meminjamkan modal untuk usaha sehingga warga saat ini memilih menjual barang mentah saja kepada tengkulak.

''Saya sudah berupaya untuk menarik pengusaha untuk menjadi bapak asuh sehingga Sagu-sagu ini nantinya di pasarkan dalam bentuk makanan atau barang jadi''terang Edi.

Berdasarkan data yang berhasil di himpun, tanah di Kabupaten Lingga memang cukup subur untuk di jadikan bahan tanaman terutama Sagu, namun untuk mengelola sagu tersebut di butuhkan operasional dan tenaga yang cukup besar, sebab warga akan merogoh kocek untuk upah tebang pohon sagu, setelah itu di butuhkan biaya untuk menurunkan atau upah goleh sebab Sagu tersebut harus di tarik ke daratan agar mudah untuk di kupas.

''Butuh biaya yang cukup besar untuk mengolah Sagu, harganya pun tidaj seberapa.''imbuh Edi.(Jhony)


Post a Comment

Disqus