/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali

 

BATAM, Gerbanglingga.com –  Puluhan ton bawang merah, kentang, sayur mayur dan daging yang diduga keras dipasok dari Negara Malaysia dan diduga tanpa memiliki dokumen resmi kerap dikeluarkan dari pelabuhan “tikus” Telaga Punggur, Batam.

Ironisnya pengiriman barang ini luput dari pengawasan instansi terkait seperti Bea dan Cukai dan Balai Karantina Pertanian (BKP) kelas I Batam.

[caption id="attachment_544" align="alignleft" width="300"] Daging Yang Dikemas Dalam Kotak Kardus Dari Selangor Malaysia (Fhoto : istimewa)[/caption]

Dari hasil pantauan di lapangan seperti dilansir infolingga.com, Selasa (28/3/2017) di pelabuhan milik AI tampak para pekerja sedang memuat bawang merah, kentang dan daging di duga keras barang barang tersebut berasal dari Malaysia tanpa memiliki dokumen resmi. Bahkan diantara barang yang dimuat tersebut ada daging yang masih dikemas dalam kotak kardus yang bertuliskan berasal dari Selangor, Malaysia.

Petugas Balai Karantina Pertanian (BKP) kelas I Batam berinisial SM ketika dikonfirmasi terkait pengiriman barang ini mengatakan bahwa pemilik barang tersebut tidak melapor ke Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam.

“Seharusnya pengusaha itu harus melapor kepada kami,” kata SM belum lama ini.

[caption id="attachment_545" align="alignright" width="302"] Puluhan Bawang Merah Dimuat Dalam Kapal Kayu (Fhoto : Istimewa)[/caption]

Padahal pemerintah telah menetapkan bahwa untuk proses pemasukan bawang merah hanya dapat melalui tempat pemasukan yang ditetapkan, dan hanya dapat dilakukan oleh importir yang terdaftar dan sudah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dalam Permentan Nomor  43 tahun 2011 dan Permendag nomor  60 tahun 2012.

Kendati mendapat informasi tersebut, pegawai Balai Karantina Pertanian (BKP) kelas I Batam tidak segera turun kelokasi untuk melakukan tindakan.

Demikian halnya dengan petugas Bea dan Cukai yang bertugas di pelabuhan Telaga Punggur ketika dikonfirmasi terkait masalah ini mereka enggan memberikan komentar.

Diduga petugas pelabuhan dan petugas Bea Dan Cukai Batam kongkalikong dengan pengusaha pemasok barang barang tersebut yang diduga keras barang barang itu dipasok dari Negara Malaysia.

 

(IL/man)

Post a Comment

Disqus