/*-- Start Maintenance Template -- */ /*-- Akhir Maintenance Template -- */

Ads (728x90)

Dilihat 0 kali

“Pening kepala” kate Cik Nurat sambil mengosok-ngosok kepalanya yang tak gatal, ngape air pam bisa keruh kalau hujan. Hal ini disampaikan Cik Nurat kepada kedua kawanya Bujang dan Atan yang saat ini tengah sandar di warung kopi sambil menikmati secangkir kopi panas. Saye udah tiga hari ini mandi kopi susu dirumah, air keruh nguras bak mandi macem nak pingsan.

Cik Nurat kesal bukan main, air dirumahnya beberapa hari ini memang keruh warnanya jadi kecoklat-coklatan, Cik Minah istri Cik Nurat asek nak belete terus hingga membuat Cik Nurat pusing kepala, meski sudah minum paramek namun air keruh yang di salurkan dari pam itu tidak dapat meringankan sakit kepala Cik Nurat dari serangan-serangan ocehanya Cik Minah.’’Ape kerja abang ni,, saya tengok ke pam atau di gunung muncung ngape air bisa macem ni, jangan nak asek bekepit je.’’lengkingan suara Cik Minah yang membuat Cik Nurat bergegas pergi.

Cerita dan curhatan Cik Nurat kepada kedua kawanya seketika terhenti, ketika Mayang sang pelayan warung kopi nan seksi datang menghampiri dan menawarkan minuman pada Cik Nurat.’’Kopi Susu” seketika Cik Nurat berteriak ketika Mayang menghampiri, pandangan mata Cik Nurat tidak lepas dari tubuh Mayang hingga terlupalah air pam yang ada di rumahnya kini menjadi kopi susu.

Post a Comment

Disqus